31 Aug 2013

ijinkan kumencintaimu saat ini saja


                                                                                    



penulis : dokter raka narzies


    “Hari ini aku mau memberikan kejutan untuk kekasihku yang kucintai.Aku tau kalo sekarang adalah hari ulang tahunnya yang ke-18,aku ingin memberikan kado ini untuknya.Semoga dia bahagia dengan pemberian kadoku ini,”Gumam Sinta dalam hati.Setelah sampai di depan kos Boby,Sinta langsung memarkirkan sepeda motornya dan bergegas masuk ke dalam,dia sempat bertemu beberapa teman Boby namun dia meminta teman Boby untuk diam jangan memberitahu Boby karena dia hendak memberikan surprise untuk kekasihnya itu.
     Kamar Boby tampak tertutup dari luar tiba-tiba tanpa permisi Sinta langsung membuka pintu kamar Boby.Sinta langsung terkejut dari dia lihat Boby sedang duduk di lantai tanpa kaos hanya memakai celana abu-abu SMU sambil hendak menyuntikkan sesuatu ke lengannya.Melihat itu Sinta hanya terbengong beberapa saat.Dia tidak sanggup berkata apa-apa.Boby dengan wajah pucat melihat wajah santi juga dengan mimik kaget dan terkejut setengah mati.Sinta yang awalnya hendak menyerahkan kado untuk pacarnya itu langsung beranjak keluar dari kamar.Dengan hati hancur dia tinggalkan si Boby sendirian di dalam kamar.
    Boby sendiri tidak mampu mengejar Sinta karena dia sudah kehilangan tenaganya.Boby hanya bisa merebahkan tubuhnya dengan pandangan kosong dan tubuh yang lunglai.Sejak saat itu Sinta sudah bertekat untuk memutuskan hubungan mereka berdua.
  Keesokan harinya di sekolah Boby menghampiri Sinta dan berusaha menjelaskan apa yang telah terjadi kemaren.
“Sinta maapin gue ya!”pinta Boby
“Ga ada yang perlu dimaafin,pokoknya kita putus!”jawab Sinta dengan nada emosional.
“Sinta tolong dengerin gue,gue khilaf Sinta gue janji ga akan melakukan ini lagi Sinta gue janji,plis jangan tinggalin aku Sinta,aku mohon,”jelas Boby dengan memegang bahu Sinta.Sinta terdiam sejenak,matanya tampak sembab berair menahan semua luka di  hatinya.
“Pokoknya aku minta putus Bob,gue ga bisa pacaran dengan pecandu narkoba,bisa hancur masa depan gue kalo nikah sama pecandu narkoba,aku minta kamu untuk tinggalin aku,sudah selesai sudah hubungan kita berdua,”terang Sinta dengan nada sedih.
Boby hanya bisa terdiam dia berusaha untuk mengendalikan emosinya walopun sempat dia pukul dinding tembok dengan kepalan tangannya sampai sedikit berdarah tangannya.Boby lalu kembali ke tempat duduknya dengan hati yang remuk redam.
       Sejak saat itu mereka berdua telah putus.Dibilang resmi putus juga tidak,karena Sinta sendiri tidak memungkiri kalo hatinya masih mencintai Boby.Tetapi dia minta putus dengan Boby mungkin hanya ingin Boby sadar agar dia lepas dari narkoba untuk selamanya.Boby sendiri tidak menyerah untuk meminta hubungan mereka berdua kembali seperti dulu kala.Jadi dia mencoba dan mencoba untuk mendekati Sinta kembali.
“Sinta gue mohon kamu mau kembali padaku!gue ga bisa hidup tanpa elo Sin,plis elo itu jiwaku,separuh nyawaku hilang bila elo pergi ninggalin gue,”jelas Boby kepada Sinta dengan nada yang serius.
“Gue ga percaya ama lo Bob,gue ga bisa pacaran ama pecandu narkoba,apa kata orang  kalo tau gue punya cowo pecandu kayak elo,”jelas Sinta dengan terisak.
“Baiklah Sin,apapun akan gue lakuin agar elo mau kembali jadi kekasih gue,”ucap Boby.
Mendengar penjelasan Boby Sinta berpikir sejenak,hatinya mulai tampak agak melunak”Baiklah Bob,gue bakal kasih lo kesempatan sekali lagi,kalo lo sanggup ga makek lagi,gue mau balikan sama elo,apa lo bisa ?”tantang Sinta.
Mendengar tantangan Sinta Boby sedikit terharu,dia langsung memeluk tubuh Sinta.
“Terima kasih Sin,u mau balikan lagi jadi cew gue,apapun akan gue lakuin asal u jadi milik gue lagi Sin,gue janji’janji Boby.
Tanpa sadar melelehlah air mata Sinta dan membasahi pipinya yang putih dan lembut.
    Hari demi hari telah berlalu,Boby berusaha menepati janjinya,namun suatu saat
Boby mengalami sakau,di genggamannya ada jarum suntik yang tinggal disuntikan saja,namun Boby berusaha untuk tidak melakukannya,namun Boby harus mengalami siksaan fisik dalam tubuhnya yang teramat sangat dan membutuhkan obat itu untuk disuntikan ke dalam tubuhnya.Boby menggelepar-lepar kesakitan dan berteriak kesakitan teman Boby yang mengetahui Boby sakau langsung menelpon Sinta.
“Halo ini Sinta ya?”Tanya temen fredo teman Boby kepada Sinta.
“Ini ini dengan sapa ya?”Tanya Sinta dengan nada heran.
“Sin gue temannya Boby,saya harap lo segera datang ke kosnya Boby sekarang penting banget,kondisi Boby gawat!!”jelas Fredo dengan nada tinggi.
Blum sempat tanya lagi telpon sudah ditutup oleh Fredo.Sinta jadi panik akhirnya dia memutuskan untuk segera berangkat ke kosnya Boby.
    Sesampai di kosnya Boby,Sinta segera bergegas masuk ke dalam kamar Boby.Dia lihat Boby sedang tiduran dengan badan yang kejang dan mata agak sedikit melotot.
“Boby elo kenapa sayang?”Tanya Sinta dengan sedikit jongkok di sebelah Boby.
“Boby sekarang lagi sakau Sin,jadi kondisi seperti dia,dia berusaha ga makek lagi jadi tubuhnya nagih jadi kesakitan seperti ini,”jelas Fredo sahabat Boby.
“Ini semua salahku ya Bob?Maafin aku ya bob?”ujar Sinta sambil menangis dan mengusap air mata.
Boby menjawab.”ga sin,bukan salah lo,aku sayang kamu Sinta,aku cinta km”
Boby memeluk Sinta dan juga sebaliknya.
“Sudah suntikan aja sayang kalo itu bisa mengurangi rasa sakitmu,”jelas Sinta dengan terisak-isak walopun hatinya berat untuk menyuruh melakukan hal itu.
“Aku berusaha berhenti demi kamu Sintaku,”jawab Boby dengan terbata-bata.
“Sudahlah suntikan sayang,gue ga mau liat lo kesakitan  seperti ini,gue janji terima lo,gue percaya lo ada keinginan untuk berhenti jadi pecandu,gue yakin lo cowok baik,gue juga yakin cintamu tulus ke gue,”terang Sinta.
Mendengar penjelasan Sinta Boby jadi terharu akhirnya dia mau menyuntikan obat itu untuk mengurangi rasa sakit yang amat saat dia alami saat itu.
   Saat itu juga Sinta membawa Boby ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.Semua biaya ditanggung oleh papa Sinta yang kaya raya.Saat itu Sinta belum mengaku kalo Boby adalah pacarnya tetapi mengaku teman sekelasnya yang lagi sakau dan butuh bantuan untuk berobat.


  
Setelah mendapat terapi dari rumah sakit kondisi Boby agak membaik.
“Sinta sayang terima kasih atas semua pertolonganmu,tanpa elo gue mungkin sudah tidak ada hari ini,”ucap Boby dengan menggenggam telapak tangan Sinta dengan penuh perasaan cinta.
“Sudahlah sayangku,jangan pakek narkoba lagi ya?janji ya,hidup dengan normal jangan pakek-pakek gitu lagi,bisa kan lo?”pinta Sinta.
“Iya sayang”
“Sayang besok jalan-jalan yuk?mau ga?”Tanya Sinta
“Iya kemana sayang?”Tanya Boby
“Kita cari tempat roamntis aja,gimana kalo ke pantai aja gimana?”
“OK”jawab Boby.

Keesokan harinya mereka pergi ke pantai untuk melihat laut dan memadu kasih.
“Betapa sejuknya udara laut ini ya sayang?”Tanya Sinta. Sambil menempelkan kepalanya di bahu Boby.Sinta sendiri berusaha manja kepada Boby.
“Iya sayang sejuk sekali”jawab Boby
Tiba-tiba Boby terbatuk beberapa kali,dan sewaktu terbatuk ada darah yang kluar ditelapak tangannya dan itu dia liat ada  ditelapak tangannya.
Boby terkejut setengah mati.Dia berusaha menyembunyikan darah itu dari Sinta namun Sinta penasaran dan berusaha melihatnya.Setelah dia lihat ada darah di telapak tangan boby dia langsung tersentak kaget.
Ada darah sayang di telapak tangan lo!’ujar Sinta dengan terkejut.
“Elo sakit apa se?:”Tanya sinta lagi.
“Gue tidak tau Sin,baru kali ini gue batuk darah kayak gini,”
“Ya nanti malam gue bawa ke rumah sakit biar diperiksa dokter u sakit apa”
Boby hanya terdiam saja.
Malamnya boby dan Sinta berangkat ke rumah sakit.Disana Sinta menjelaskan semua sakit yang dialami boby,lalu dokter meminta riaknya  Boby dan Boby juga diambil darahnya untuk diperiksa.Dokter bilang hasilnya satu minggu kemudia baru diketahui Boby sakit apa.
Setelah satu minggu kemudian mereka berdua pergi lagi ke rumah sakit tersebut dan alangkah terkejutnya setelah dokter memberitau mereka berdua bahwa Boby menderita penyakit Tbc dan HIV AIDS.Mereka berdua langsung syok.Sinta dan Boby keduanya terdiam mematung memikirkan ini semua.

        Setelah pulang dari rumah sakit Sinta langsung hendak masuk ke dalam kamarnya.Namun sebelum masuk ke dalam kamar papa Sinta memanggil Sinta untuk bicara di ruang tamu
“Sinta apa benar km berpacaran dengan cowok yang namanya Boby?”Tanya papa Sinta dengan geram.
Sinta hanya bisa terdiam dia masih bingung memikirkan kondisi  oby ketambahan lagi papa nya tau kalo dia berpcaran dengan Boby.
“Ga pa,Boby hanya teman aja teman dekat,”jawab Sinta dengan nada mengelak.
“Kamu jangan boongin papa Sinta,papa sudah tau semuanya karena papa telah mengutus orang untuk menyelidiki kamu dekat dengan sapa saja,”jelas papa dengan nada keras.Sinta hanya menunduk lalu dia menjawab jujur karena sudah terdesak.
“Ya pa Sinta pacaran dengan Boby,”jawab Sinta dengan grogi.Papa Sinta langsung pitam dan langsung menggebrak meja.
“Pokoknya papa tidak setuju kamu pacaran dengan cowok yang namanya Boby itu titik!!”teriak papa Sinta.
Sinta makin menunduk ,”Tapi Sinta cinta sama Boby pa,”
“Tidak ada cinta cintaan,mana bisa anakku pacaran dengan pecandu narkoba dari keluarga yang tidak jelas,pokoknya tidak boleh!!”
Sinta langsung lari menuju ke kamarnya dikuncinya kamarnya dari dalam dan dihempaskan tubuhnya diatas kasur dia menangis terisak-isak.Waktu itu mama Sinta berusaha menenangkan Papa Sinta yang sedang dilanda emosi.

                    Awalnya Sinta berusaha menuruti keinginan papanya untuk tidak dekat dengan Boby.Dia berusaha menghindari Boby,dia menolak untuk diajak berbicara oleh Boby selama beberapa hari.Boby meminta penjelasan berkali-kali kenapa dia berubah sikap seperti ini apakah karena sakitnya itu hingga dia berubah sikap.
“Sinta kenapa sikap lo berubah gini sama gue?”Tanya Boby.
Awalnya Sinta menolak menjelaskan akhirnya dia mau juga  menjelaskan alasannya.
“Maafin aku Bob,hubungan kita benar-benar tidak direstui oleh bokap gue,gue ga bisa pacaran ama elo”jelas Sinta.
“O gitu ya Sin,Gue ngerti,gue emang anak orang ga punya,apalagi gue menderita sakit kotor begini gue ga pantas dapetin elo,maapin gue ya sin,makasih lo udah sudi menemani gue selama ini,”terang Boby kepada Sinta sambil meninggalkan Sinta dengan langkah gontai.
Sinta tidak menjawab tetapi dari tatapan matanya dia tidak ikhlas,dia tidak rela dengan ini semua namun mulutnya terkunci tidak mampu berkata apa-apa.

Setelah putus dengan Boby hari demi hari dilalui Sinta dengan perasaan sepi,dia tidak bisa membohongi hati kecilnya.Dia sangat mencintai boby dia yakin seyakin-yakinnya cintanya tulus untuk Boby.Suatu hari Fredo teman boby menelpon Sinta memberitahukan kalo Boby masuk rumah sakit karena diare yang tidak berhenti-henti.Waktu diberi tahu seperti itu Sinta mulai panik lagi,dia ingin sekali bertemu Boby,dia tidak mau kehilangan Boby.Cintanya begitu besar dan tidak bisa dicegah lagi.
Waktu hendak pergi Papa Sinta melarang keras
“Kamu mau kemana Sinta?”Tanya papa Sinta.
“Sinta mau menjenguk Boby pa,Boby masuk rumah sakit,”jelas Sinta.
“Tidak boleh,pokoknya kamu tidak boleh pergi!”perintah Papa Sinta .
“Tidak pa,pokoknya Sinta harus kesana kalo papa melarang Sinta pergi sinta bakalan nusukin pisau ini ke perut sinta,”jawab Sinta dengan menempelkan ujung pisau dapur ke perutnya.Sinta mengancam akan bunuh diri bila dilarang menjenguk Boby.
“Jangan gila kamu sinta,ok ok kamu boleh pergi tapi taruh pisaumu dulu!”pinta papa Sinta dengan nada suara yang mulai melunak.
Sinta langsung bergegas pergi menemui cowok yang dicintainya itu.Setelah bertemu Boby Sinta langsung memeluk tubuh Boby yang mengurus.Tubuh Boby tampak kurus kering dan tubuhnya tampak lemah.
“Boby maafin Sinta ya,Sinta sudah mutusin kamu,Sinta minta maaf,Sinta sayang banget ama elo boby!!”jelas Sinta dengan berurai air mata.
“Iya Sinta,Gue udah maafin lo gue juga merasa ga pantas berpacaran ama elo anak orang kaya,apalagi lo tau kondisi gue sakit berat seperti ini,apa elo ga jijik apa gue sin?”Tanya Boby ingin tau.
“Gue ga peduli elo sakit apa Bob,gue cinta elo,gue pengen selamanya ama elo,“ucap Sinta.
“Sinta jangan begitu sayang,gue cinta elo,gue sayang elo tapi gue ga mau elo tertular penyakit ini,kalo elo tertular penyakit ini gue berdosa ama elo Sinta.”jelas Boby dengan mengusap air mata yang ada di pipi Sinta.
Mendengar penjelasan Boby sinta mengangguk tanda setuju.
“Kata dokter umur gue ga akan panjang Sinta,namun gue senang banget bisa merasakan cinta seprti ini"
Mereka berpelukan dan menangis sesenggukan.
Semua yang melihat mereka pasti terharu sedih waktu itu ada suster yang datang  menghampiri mereka berdua dengan membawa makan untuk Boby.
“Sini sus,biar gue suapin pasennya”pinta Sinta
Lalu Sinta menyuapi Boby secara perlahan-lahan.Disuapinya Boby dengan penuh perasaan cinta.
Sewaktu menyuapi itu pandangan mereka berdua menyatu.Air mata Sinta berlinangan
“Makan ya Bob,makan sesuap dua suap biar badanmu ada gizi yang masuk ya”pinta Sinta.
Boby mengangguk pelan.
“Aku yakin cinta kita berdua tulus sebenarnya gue ada permintaan terakhir sebelum gue pergi Sin,”terang boby kepada Sinta.
“Apa itu Bob”Tanya Sinta dengan nada heran.
“Maukah kamu menikah denganku,”
Tanpa pikir panjang sinta menjawab,”iya aku mau Bob”.
“Aku pengen kita menikah tanpa harus melakukan hubungan badan karena gue tidak mau lo tertular penyakit kotor ini Sin?”ucap Boby.
Sinta menganggukkan kepala.
Sita lalu pulang kerumahnya.Dia memohon kepada papanya dengan amat sangat sampai merengek-rengek dan menangis bersimpuh di depan papanya.Awalnya papanya menolak keras namun setelah papanya pergi ke rumah sakit dan melihat tubuh Boby dan melihat ketulusan cinta mereka berdua akhirnya papanya tidak tega sehingga setuju menikahkan mereka berdua,setelah Boby mengucapkan ijab Kabul dan sudah dinyatakan syah akhirnya Boby berpulang ke Yang Maha Kuasa untuk selama-lamanya



No comments: