16 Nov 2014

membunuh dengan propofol



       Di blog ini saya mau menulis kisah tentang pembunuhan yang dilakukan secara medis.Kisah ini diangkat dari kisah nyata televisi CI atau crime investigation namun saya tulis ulang dalam bahasa indonesia,detail dari awal ditemukan korban sampai menangkap sang pembunuh.Kisah detektif ini sangat menarik bagi orang yang suka membaca komik detektif conan karena alurnya mirip seperti itu namun yang membedakan kisah ini murni kisah nyata sedangkan detektif conan adalah kisah fiktif dengan sedikit sulap atau trik-trik yang dimasukkan kedalam cerita komik conan.Dan kisah inu juga menarik bagi pada ahli dibidang medis karena ada unsur medis yang terlibat didalamnya.Untuk lebih menikmati cerita ini tokoh-tokohnya saya beri nama indonesia dan juga lokasi kejadiannya juga berbau indonesia selamat menikmati.
        Kisah ini bermula ketika Andre pacar Maria tidak mendapatkan kabar maria selama berhari-hari.Sudah beberapa hari Andre hilang kontak lalu dia datang ke rumah kekasihnya itu untuk menemuinya langsung,karena sewaktu dikirimi pesan sms atau di telpon tidak perna ada respon dari pacaranya tersebut.Sewaktu sampai di rumah Maria,andre melihat rumah Maria nampak sepi,dia hendak membuka rumah itu namun terkunci dari dalam.Akhirnya dia mendobrak pintu rumah pacarnya.Dia lalu berjalan ke kamar Maria nampak maria tidur tertelungkup di kasur mukanya menghadap ke bawah.Melihat hal itu Andre panik dia yakin pacarnya sudah mati namun dia tidak berani menyentuhnya.Andre segera bergegas menelpon pihak berwajib dan beberapa saat kemudian pihak berwajib datang ke TKP.
            Detektif Erik mulai memeriksa TKP,dia foto berkali-kali jasad korban dan ruangan di TKP.Detektif Erik mengambil dompet korban lalu melihat identitas dari korban didapatkan identitasnya sebagai berikut  :
Nama : maria mercedes
Umur : 24 tahun
Pekerjaan : mahasiswa

        Setelah merasa cukup puas mengumpulkan bukti-bukti dari TKP.Detektif Erik dan tim mengirimkan korban tersebut ke rumah sakit pemerintah untuk dilakukan otopsi.Setelah diotopsi hasil otopsi tersebut keluar  :
Dari hasil pemeriksaan fisik luar : tidak ditemukan kekerasan fisik seperti luka memar,luka tusuk,luka robek dan lain-lain dan korban diperkirakan meninggal kurang dari 24 jam sejak ditemukan.
Karena dari   pemeriksaan luar saja tidak ditemukan apapun akhirnya dokter forensik memutuskan untuk melakukan otopsi atau membuka tubuh korban untuk mencari sebab-sebab kematian,lagi-lagi tidak ditemukan apapun.Hasil pemeriksaan diserahkan ke detektif Erik,lalu ini makin membingungkan apa mungkin wanita muda sehat bugar tiba-tiba meninggal secara alami,detektif Erik masih belum yakin dan memutuskan untuk datang kembali ke kediaman korban untuk mencari apa ada barang bukti yang tertinggal,disana dia tidak menemukan obat-obat penenang juga tidak menemukan benda-benda tajam ataupun darah yang tercecer dilantai akibat kekerasan.
           Barang yang ada di samping korban adalah satu botol bir yang hanya tersisa setengah saja isinya.Botol itu dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan sidik jadi dan toxikologi.Hasil pemeriksaan sidik jari hanya ditemukan sidik jari korban saja,dan hasil pemeriksaan toxicologi tidak ditemukan zat-zat beracun yang menyebabkan kematian korban.Dari sini penyelidikan tampaknya tidak ada kemajuan yang berarti,lalu detektif Erik meminta dokter forensik untuk meneliti ulang jasad korban dan pemeriksaan kedua ini ditemukan hal yang sangat tidak terduga.Dari hasil pemeriksaan jasad korban ditemukan lubang bekas tusukan jarum yang sangat-sangat kecil,hal ini timbul dugaan jika korban mati karena overdosis menggunakan narkoba.Detektif Erik mencoba mengumpulkan saksi-saksi untuk ditanyai tentang jati diri korban
Alexa temen dekat korban mengatakan jika maria bukanlah pecandu narkoba namun hanya suka minum bir jadi tidak mungkin sahabatnya itu meninggal karena memakai jarum suntik narkoba.
Andre pacar korban ditanyai sewaktu terjadi kematian korban dia berada dimana?Andre mengatakan dia sedang berada diluar kota dan dia punya saksi alibi untuk itu jadi Andre di sisihkan dari dugaan sebagai tersangka pembunuh korban.
        Detektif Erik memutuskan datang ke TKP untuk ketiga kalinya disana dia mengambil tas kresek wadah tempat sampah dia bawa untuk diteliti.Sewaktu mengecek satu persatu sampah yang ada detektif Erik terkejut dengan ditemukannya 2 botol propofol dan jarum suntik bekas infus.Karena dia tidak paham obat-obatan medis akhirnya dia serahkan ke bagian medis untuk mengetahui apa guna dan fungsi obat propofol
Ada 2 fungsi yaitu
1.sebagai penghilang rasa sakit karena migrain
2.sebagai obat bius yang digunakan oleh ahli anastesi sebelum dilakukan operasi medis diruangan operasi
Dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan propofol ini tidak sembarangan dia harus dilakukan oleh ahli dibidangnya namun sapa yang melakukannya?Ini yang akan dicari oleh detektif Erik,dari penelusuran teman dekat maria didapatkan nama perawat Sony.Perawat ini diketahui mulai dekat dengan korban beberapa bulan terakhir.Dari detik itu nama perawat Sony masuk sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan ini.
     Pemeriksaan terus berlanjut dari kebiasaan peramedis bisa diketahui jika hendak membuka tutup speti injeksi paramedis sering membuka dengan menggunakan giginya,atas dasar itu detektif Erik meminta dilakukan pemeriksaan DNA pada tutup spet injeksi tersebut dan didapatkan hasil pemeriksaan tersebut.Setelah masuk daftar pencarian orang ternyata perawat itu sudah kabur ke Malaysia dia hendak melamar jadi perawat disana namun pihak interpol telah memberi tau agar tidak menerima perawat pembunuh ini sebagai karyawan di rumah sakit disana.Makin terdesak akhirnya perawat Sony kabur ke Singapura disana dia ditangkap oleh pihak berwenang dan diserahkan kembali ke kepolisian indonesia.
          Penyelidikan berlanjut didapatkan hasil DNA perawat sony cocok dengan DNA yang didapatkan pada tutup  spet injeksi yang ditemukan di TKP.Hasil pemeriksaan lebih lanjut juga didapat atas dasar nomer seri propofol yang tertera di botol didapatkan bahwa 2 botol ini bisa didapatkan oleh perawat dengan menggunakan nomer karyawan perawat  tersebut.Dengan kata lain bahwa perawat sony lah yang mengambil 2 botol propofol dari rumah sakit dimana dia bekerja.
     Setelah diinterogasi lebih dalam,perawat sony tidak mengakui membunuh maria secara sengaja namun dia mengobati migrain yang diderita Maria namun kelebihan dosis yang menyebabkan Maria meninggal dunia,hal ini dibantah oleh saksi ahli bahwa tidak mungkin hal ini dilakukan secara tidak sengaja karena dosis propofol sangat mematikan karena mampu menyebabkan korban langsung ebrhenti ebrnafas.
    Yang menjadi masalah berikutnya adalah motif dari pelaku,akhirnya ketahuan jika motif pelaku membunuh korban karena dia sakit hati pada korban karena dia dihina oleh korban kebetulan hal ini diceritakan kepada teman satu sel pelaku dan akhirnya semua terbongkar dan pelaku dinyatakan bersalah dan mendapatkan vonis hukuman seumur hidup tanpa pengurangan masa tahanan.


No comments: