Di blog ini saya mau menulis kisah
tentang pembunuhan yang dilakukan secara medis.Kisah ini diangkat dari kisah
nyata televisi CI atau crime investigation namun saya tulis ulang dalam bahasa
indonesia,detail dari awal ditemukan korban sampai menangkap sang
pembunuh.Kisah detektif ini sangat menarik bagi orang yang suka membaca komik detektif
conan karena alurnya mirip seperti itu namun yang membedakan kisah ini murni
kisah nyata sedangkan detektif conan adalah kisah fiktif dengan sedikit sulap
atau trik-trik yang dimasukkan kedalam cerita komik conan.Dan kisah inu juga
menarik bagi pada ahli dibidang medis karena ada unsur medis yang terlibat
didalamnya.Untuk lebih menikmati cerita ini tokoh-tokohnya saya beri nama
indonesia dan juga lokasi kejadiannya juga berbau indonesia selamat menikmati.
Kisah ini bermula ketika Andre pacar Maria
tidak mendapatkan kabar maria selama berhari-hari.Sudah beberapa hari Andre
hilang kontak lalu dia datang ke rumah kekasihnya itu untuk menemuinya
langsung,karena sewaktu dikirimi pesan sms atau di telpon tidak perna ada
respon dari pacaranya tersebut.Sewaktu sampai di rumah Maria,andre melihat
rumah Maria nampak sepi,dia hendak membuka rumah itu namun terkunci dari
dalam.Akhirnya dia mendobrak pintu rumah pacarnya.Dia lalu berjalan ke kamar
Maria nampak maria tidur tertelungkup di kasur mukanya menghadap ke
bawah.Melihat hal itu Andre panik dia yakin pacarnya sudah mati namun dia tidak
berani menyentuhnya.Andre segera bergegas menelpon pihak berwajib dan beberapa
saat kemudian pihak berwajib datang ke TKP.
Detektif Erik mulai memeriksa
TKP,dia foto berkali-kali jasad korban dan ruangan di TKP.Detektif Erik
mengambil dompet korban lalu melihat identitas dari korban didapatkan
identitasnya sebagai berikut :
Nama : maria mercedes
Umur : 24 tahun
Pekerjaan : mahasiswa
Setelah merasa cukup puas mengumpulkan
bukti-bukti dari TKP.Detektif Erik dan tim mengirimkan korban tersebut ke rumah
sakit pemerintah untuk dilakukan otopsi.Setelah diotopsi hasil otopsi tersebut keluar
:
Dari hasil pemeriksaan fisik luar
: tidak ditemukan kekerasan fisik seperti luka memar,luka tusuk,luka robek dan
lain-lain dan korban diperkirakan meninggal kurang dari 24 jam sejak ditemukan.
Karena dari pemeriksaan luar saja tidak ditemukan apapun
akhirnya dokter forensik memutuskan untuk melakukan otopsi atau membuka tubuh
korban untuk mencari sebab-sebab kematian,lagi-lagi tidak ditemukan
apapun.Hasil pemeriksaan diserahkan ke detektif Erik,lalu ini makin
membingungkan apa mungkin wanita muda sehat bugar tiba-tiba meninggal secara
alami,detektif Erik masih belum yakin dan memutuskan untuk datang kembali ke
kediaman korban untuk mencari apa ada barang bukti yang tertinggal,disana dia
tidak menemukan obat-obat penenang juga tidak menemukan benda-benda tajam
ataupun darah yang tercecer dilantai akibat kekerasan.
Barang yang ada di samping korban
adalah satu botol bir yang hanya tersisa setengah saja isinya.Botol itu dibawa
ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan sidik jadi dan toxikologi.Hasil
pemeriksaan sidik jari hanya ditemukan sidik jari korban saja,dan hasil
pemeriksaan toxicologi tidak ditemukan zat-zat beracun yang menyebabkan kematian
korban.Dari sini penyelidikan tampaknya tidak ada kemajuan yang berarti,lalu
detektif Erik meminta dokter forensik untuk meneliti ulang jasad korban dan
pemeriksaan kedua ini ditemukan hal yang sangat tidak terduga.Dari hasil
pemeriksaan jasad korban ditemukan lubang bekas tusukan jarum yang
sangat-sangat kecil,hal ini timbul dugaan jika korban mati karena overdosis
menggunakan narkoba.Detektif Erik mencoba mengumpulkan saksi-saksi untuk
ditanyai tentang jati diri korban
Alexa temen dekat korban mengatakan
jika maria bukanlah pecandu narkoba namun hanya suka minum bir jadi tidak
mungkin sahabatnya itu meninggal karena memakai jarum suntik narkoba.
Andre pacar korban ditanyai
sewaktu terjadi kematian korban dia berada dimana?Andre mengatakan dia sedang
berada diluar kota dan dia punya saksi alibi untuk itu jadi Andre di sisihkan
dari dugaan sebagai tersangka pembunuh korban.
Detektif Erik memutuskan datang ke TKP
untuk ketiga kalinya disana dia mengambil tas kresek wadah tempat sampah dia
bawa untuk diteliti.Sewaktu mengecek satu persatu sampah yang ada detektif Erik
terkejut dengan ditemukannya 2 botol propofol dan jarum suntik bekas infus.Karena
dia tidak paham obat-obatan medis akhirnya dia serahkan ke bagian medis untuk
mengetahui apa guna dan fungsi obat propofol
Ada 2 fungsi yaitu
1.sebagai penghilang rasa sakit
karena migrain
2.sebagai obat bius yang
digunakan oleh ahli anastesi sebelum dilakukan operasi medis diruangan operasi
Dapat diambil kesimpulan bahwa
penggunaan propofol ini tidak sembarangan dia harus dilakukan oleh ahli dibidangnya
namun sapa yang melakukannya?Ini yang akan dicari oleh detektif Erik,dari
penelusuran teman dekat maria didapatkan nama perawat Sony.Perawat ini
diketahui mulai dekat dengan korban beberapa bulan terakhir.Dari detik itu nama
perawat Sony masuk sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan ini.
Pemeriksaan terus berlanjut dari kebiasaan
peramedis bisa diketahui jika hendak membuka tutup speti injeksi paramedis
sering membuka dengan menggunakan giginya,atas dasar itu detektif Erik meminta
dilakukan pemeriksaan DNA pada tutup spet injeksi tersebut dan didapatkan hasil
pemeriksaan tersebut.Setelah masuk daftar pencarian orang ternyata perawat itu
sudah kabur ke Malaysia dia hendak melamar jadi perawat disana namun pihak
interpol telah memberi tau agar tidak menerima perawat pembunuh ini sebagai
karyawan di rumah sakit disana.Makin terdesak akhirnya perawat Sony kabur ke Singapura
disana dia ditangkap oleh pihak berwenang dan diserahkan kembali ke kepolisian
indonesia.
Penyelidikan berlanjut didapatkan hasil DNA
perawat sony cocok dengan DNA yang didapatkan pada tutup spet injeksi yang ditemukan di TKP.Hasil pemeriksaan
lebih lanjut juga didapat atas dasar nomer seri propofol yang tertera di botol
didapatkan bahwa 2 botol ini bisa didapatkan oleh perawat dengan menggunakan
nomer karyawan perawat tersebut.Dengan
kata lain bahwa perawat sony lah yang mengambil 2 botol propofol dari rumah
sakit dimana dia bekerja.
Setelah diinterogasi lebih dalam,perawat sony tidak mengakui membunuh
maria secara sengaja namun dia mengobati migrain yang diderita Maria namun
kelebihan dosis yang menyebabkan Maria meninggal dunia,hal ini dibantah oleh
saksi ahli bahwa tidak mungkin hal ini dilakukan secara tidak sengaja karena
dosis propofol sangat mematikan karena mampu menyebabkan korban langsung
ebrhenti ebrnafas.
Yang menjadi masalah berikutnya adalah
motif dari pelaku,akhirnya ketahuan jika motif pelaku membunuh korban karena
dia sakit hati pada korban karena dia dihina oleh korban kebetulan hal ini
diceritakan kepada teman satu sel pelaku dan akhirnya semua terbongkar dan
pelaku dinyatakan bersalah dan mendapatkan vonis hukuman seumur hidup tanpa
pengurangan masa tahanan.
No comments:
Post a Comment