Baru-baru ini kita dikejutkan oleh pernyataan
sekjen partai pdi p Hasto,Hasto bersaksi di persidangan dengan tersangka
Abraham Samad,Hasto mengatakan jika Abraham Samad tau bahwa dirinya tidak jadi
calon wapres karena ulah Budi Gunawan,dan Samad akan berusaha menghabisi Budi Gunawan.
Hal ini
luar biasa mengejutkan mari kita dalami satu persatu apakah ini dusta atau
kebohongan belaka.Kita mulai dari awal yaitu waktu calon presiden Jokowi
diajukan oleh partai pengusungnya pdi p waktu itu belum ditetapkan sapa nama
yang mendampingi jokowi sebagai wakil presiden,waktu itu sempat terlontar dari
mulut capres Jokowi bahwa wapres yang dia kehendaki usianya masih muda.Beredar
isu waktu itu bahwa Abraham Samad akan diajukan sebagai calon wapres pendamping
Jokowi lalu ternyata yang dicalonkan justru adalah orang lain yaitu Jusuf Kalla.
Setelah cerita itu usai muncullah babak baru
yaitu pemilihan calon kapolri pengganti jendral Sutarman,waktu itu
digadang-gadang calon kapolri BG sebagai calon kuat untuk menjadi orang normal
satu di institusi Polri,beberapa minggu sebelum pengangkatan jendral Budi Gunawan
sebagai Kapolri muncul pernyataan mengejutkan dari KPK yaitu KPK menetapkan
Budi Gunawan sebagai tersangka korupsi hal ini membuat pelantikan BG sebagai
kapolri tertunda.Penetapan BG sebagai tersangka korupsi membuat exsekutif dan
partai pengusung pemerintah terguncang.
Megawati sangat menginginkan BG
dilantik sebagai Kapolri karena BG adalah mantan ajudan megawati dan sangat
disayangi oleh Megawati,namun presiden Jokowi dalam posisi dilema bagaikan
makan buah simalakama,jika dia tetap meneruskan
pencalonan BG sebagai kapolri ini akan membuat popularistas jokowi akan anjlok
karena jokowi akan dianggap sebagai presiden yang tidak berpihak pada pemberantasan
korupsi,namun jika dia membatalkan pelantikan BG maka Megawati bisa marah besar
dan berbalik memusuhi jokowi.Hal ini buntut dari diterimanya gugatan pra
peradilan yang diajukan oleh BG dan diterima oleh hakim Sarpin.Karena gugatan
pra peradilan diterima oleh hakim maka status jendral BG tentu bukan sebagai
tersangka korupsi lagi dan tidak ada alasan bagi jokowi untuk membatalkan
pelantikan BG sebagai Kapolri.
Ditambah lagi sekjen pdi p
hasto yang justru memperkeruh suasana dengan mengatakan bahwa Samad sangat
ingin jadi wapres pendamping jokowi dia sakit hati dengan bg karena BG lah yang
menyebabkan samad batal jadi calon wapres pendamping jokowi,pernyataan ini
tentu tidak masuk akal,kenapa bisa begitu?mari kita kupas satu persatu
Abrahama Samad tentu punya kode etik
sebagai ketua KPk dia tidak boleh menemui sembarangan orang atau pejabat karena
ini akan melanggar kode etik KPK,hasto sendiri mengatakan bahwa dia datang
kerumah Abraham Samad jadi bukan samad yang menemui hasto,hal ini bisa jadi
bahwa tawaran untuk jadi wapres berasal dari pihak jokowi sendiri yang ingin
menjadikan samad sebagai calon wapres pendampingnya,namun karena pengaruh Megawati
yang sangat kuat merubah pencalonan dari Abraham Samad beralih pada Jusuf Kalla,dan
megawati memutuskan jusuf kalla lah yang berhak mendampingi jokowi.Pemilihan
jusuf kalla ini sifatnya tetnatu politis bisa jadi karena jusuf kalla adlaah
orang yang dibuat oleh SBY dan dipungut lagi oleh Megawati apalagi Megawati
juga tau kalo Jusuf Kalla punya pengaruh politik terutama pada partai golkar.Bahkan
saya meragukan apakah penunjukkan Jusuf Kalla sebagai wapres ini atas inisiatif
dan keinginan jokowi sendiri.
Kita liat akhir-akhir ini
perjalanan mereka berdua antara Jk dan Jokowi sering bertentangan satu sama
lain,contoh kecil masalah urusan bolaJusuf Kalla minta pssi dan menpora berstau
untuk menghindari sanksi fifa padahal jokowi sendiri memang menginginkan
indonesia agar disanksi oleh fifa supaya bisa melakukan pembenahan total pada
sepak bola dalam negeri.Tujuan pembenahan ini untuk membuat sepak bola makin
maju dan bebas dari mafia sepak bola.
Kembali ke topik diatas dikatakan bahwa Abraham
Samad sakit hati pada BG karena BG penyebab dirinya gagal dijadikan sebagai
calon wapresnya Jokowi,hal ini tidak mungkin karena jendral BG bukanlah
politisi dan tidak punya kekuatan politik untuk mengatur-atur sapa yang berhak
menjadi wapres pendamping Jokowi,dan hal ini hanya bisa dilakukan oleh Megawati
yang punya pengaruh politik sangat kuat untuk mempengaruhi presiden Jokowi,dari
satu poin ini sudah terlihat pernyataan hasto tidak masuk akal.
Poin kedua Abraham Samad sebagai ketua
aktif KPK tidak mungkin dengan bodohnya menemui sekjen partai pdi p karena hal
ini tentu melanggar etika KPK apalagi dengan percaya diri Hasto mengatakan jika
Samad mendengar bukti penyadapan bahwa BG lah yang membuat dirinya batal
dijadikan calon wapres pendamping Jokowi,tidak mungkin ketua KPK aktif bisa
sebodoh itu mengeluarkan statement akan menghabisi BG dihadapan politisi busuk
amat sangat tidak masuk akal bagi saya.Apalagi hasto mengatakan Abraham Samad
menemui dia dengan memakai topi dan masker.
Bisa disimpulkan bahwa ini adalah skenario
konspirasi politik tingkat tinggi untuk menghabisi KPK,karena KPK yang sekarang
ini diangggap sebagai anteknya presiden SBY yang membuat anas dipenjara karena
KPK ini bisa dijadikan alatnya SBY untuk menghabisi musuh-musuh
politiknya.Sedangkan Megawati sangat membenci SBY terbukti banyak
statement-statement yang menyudutkan pemerintahan yang lama.Jokowi sendiri
bersikap netral tidak membela BG juga tidak membela samad.Jokowi mengambil
jalan tengah dengan membatalkan pelantikan BG dan menonaktifkan ketua KPk
abraham samad.Dengan tujuan agar kemarahan megawati tidak terlalu besar karena
ajudan kesayangannya batal dilantik jadi kapolri.
No comments:
Post a Comment