Carut marut sepak bola indonesia
Sekarang indonesia sedang menanti
sanksi dari FIFA,organisasi sepak bola terbesar di dunia.Kenapa hal ini bisa
terjadi?Kisruh ini bermula ketika BOPI mengeluarkan instruksi yaitu melarang 2
klub sepak bola indonesia untuk berlaga di kompetisi ISL 2015.BOPI mengeluarkan
keputusan ini dikarenakan legalitas kedua klub ini masih bermasalah.Jadi tidak
boleh berlaga di kompetisi ISL 2015.PSSI menolak rekomendasi dari BOPI tersebut
karena jika PSSI melaksanakan rekomendasi dari BOPI ,PSSI merasa melanggar
aturan statuta FIFA yang mengharuskan 18 klub yang berlaga dikasta
tertinggi.PSSI memutuskan tidak melaksanakan rekomendasi BOPI tersebut alias
mengabaikannya.
Hal ini membuat menpora marah lalu karena
mengganggap PSSI berani menentang negara,karena dalam hal ini BOPI mewakili
pemerintah,namun PSSI tetap saja tidak bergeming dia tetap dengan pendapatnya
yaitu tetap menggelar kompetisi dengan 18 klub.Puncaknya PSSI menggelar rapat
untuk memilih ketua umum PSSI yang baru alhasil La Nyalla Mahmud Mataliti
terpilih sebagai ketua umum PSSI yang baru.Hal ini makin membuat geram menpora
Imam Nahrawi lalu menpora memutuskan untuk membekukan PSSI,dan hebatnya karena
merasa tidak dibawah kemenpora PSSI merasa tidak takut sama sekali dengan pembekuan
ini karena mereka merasa organisasinya langsung berada di bawa FIFA dan bukan
dibawah kemenpora.
Niatnya ingin tetap ngotot
melanjutkan kompetisi namun menpora mewakili negara melarang kompetisi
dilakukan dengan memerintahkan polri untuk tidak mengeluarkan ijin pengamanan
pertandingan dan memboikot seluruh stadion yang dimiliki oleh
pemerintah.Akhirnya kompetisi berhenti total,PSSI akhirnya mengadu ke FIFA,PSSI
memberitau FIFA jika pemerintah diwakili oleh menpora telah melakukan intervensi
terhadap induk organisasi sepak bola yang diberada naungan FIFA,tentu saja hal
ini membuat FIFA berang,FIFA langsung mengirimkan surat teguran pada menpora
agara segera menyelesaikan masalah sepak bola sebelum tenggat waktu yang
ditentukan yaitu tanggal 29 mei,jika lewat masa
tenggat exco FIFA akan bersidang dan segra menjatuhkan ancaman sanksi
kepada Indonesia.Menpora sendiri menganggap surat teguran itu ditujukan untuk
PSSI bukan untuk menpora,sedangkan PSSI menganggap sebaliknya.
Ancaman ini nampaknya bukan
isapan jempol,selama ini FIFA sering mengancam tapi belum perna menjatuhkan
sanksi kepada Indonesia karena kisruh sepak bola yang dulu bukan berkaitan
dengan campur tangan pemerintah pada induk organisasi sepak bola dibawah FIFA
jadi indonesia berkali-kali selamat dari ancaman FIFA,namun nampaknya kali ini
indonesia tidak akan selamat dari sanksi FIFA karena permasalahan yang ada
sekarang terkait dengan intervenasi pemerintah terhadap induk organisasi
dibawah FIFA dan selama ini FIFA tidak menerima jika ada segala bentuk
intervensi negara terdahap induk organisasi yang berada dibawahnya.Negara yang
telah menjadi korban yaitu irak,brunei darusalam,dll.
Dampak bila sanksi FIFA dijatuhkan
yaitu Indonesia dilarang ikut semua kompetisi sepak bola yang dilakukan oleh
FIFA maupun AFC dan AFF,indonesia dilarang ikut kualifikasi piala asia,piala
dunia,piala AFF,klub indonesia juga dilarang berlaga di liga champion dan piala
AFC,sungguh kerugian sangat besar bagi publik sepak bola indonesia.
Menpora sebenarnya tetap
mengijinkan kompetisi berlanjut namun tidak dibawah PSSI ,tetapi PSSI
menolaknya PSSI memutuskan untuk menghentikan kompetisi sampai batas waktu yang
tidak ditentukan.Ini adalah bentuk protes yang ditunjukan PSSI kepada menpora.PSSI
menunjukkan jika para klub tunduk dan patuh pada PSSI dan bukan pada menpora.
Namun dampak dari pemberhentian kompetisi
ini sangat merugikan klub itu sendiri karena pihak sponsor dalam hal ini bank
QNB memutuskan untuk tidak memberikan dana sponsor karena kompetisi tidak
berjalan,karena kompetisi berhenti klub juga tidak mendapatkan pemasukan dari
penjualan tiket akhirnya klub tidak mampu membayar gaji pelatih dan pemain
akibatnya semua pemain diputuskan kontraknya,dan banyak pemain sepak bola kita
yang menganggur.Pemain asing banyak yang memutuskan pulang kampung atau membela
klub diluar indonesia.Walopun menpora mengijinkan kompetisi tetap berjalan dan
siap mencari operator liga yang lain para klub yang berada dibawah menpora
menolak mentah-mentah ajakan menpora ini.
Menpora sendiri membekukan PSSI
dan mengganti PSSI dengan tim baru yang diberi nama tim transisi.Menpora
sendiri menunjuk beberapa nama sebagai anggota tim transisi ini yaitu walikota
bandung Ridwan Ramil,walikota solo fx Rudiyanto,dll.Namun klub indonesia tetap
ngotot tidak mau diatur oleh tim transisi ini.Alasan menpora membekukan PSSI ini
dikarenakan PSSI selama ini diisi oleh banyak mafia bola dan suka mengatur
hasil skor sepak bola sesuai keinginan,dalam ini untuk berjudi dan lain
sebagainya dengan mengorbankan harga diri bangsa indonesia dengan membuat indonesia
tidak perna juara dikompetisi manapun,namun PSSI sendiri menganggap tidak ada
mafia dalam tubuh PSSI.Dengan dibekukannya PSSI menpora berharap mampu
menggantinya dengan PSSI baru yang diisi oleh orang orang berkompeten yang
jujur bersih dan bebas dari kepentingan politik apapun.
Konflik PSSI dengan menpora
sendiri dimulai dengan permasalahan legalitas 2 klub,dua klub yang
dipermasalahkan oleh menpora yaitu Persebaya dan Arema Cronus,secara diteliti
legalitasnya,persebaya ini sebenarnya adalah klub jadi jadian dari klub asal
yang bernama persikubar yang dirubah namanya menjadi persebaya ISL yang
dipaksakan berlaga di kompetisi ISL,dan tidak mengakui persebaya 1927 yang
merupakan persebaya asli yang didirikan sejak tahun 1927,namun oleh PSSI
persebaya 1927 justru dianggap ilegal karena berlaga dikompetisi yang tidak
diakui FIFA yaitu IPL.Persebaya 1927 yang didukung bonek seluruh surabaya adalah
simbol perlawanan arek-arek suroboyo terhadap PSSI yang dianggap semena-mena
yang menyebabkan klubnya dengan sengaja dibuat jadi terdegradasi ke divis bawah.Hal
ini membuat tidak terima dan beberapa klub lain yang menjadi korban dan memutuskan
berkompetisi di IPL.
Usaha apapun telah dilakukan PSSI untuk
memenangkan pertarungan yaitu mulai dengan mengadu ke FIFA,menggugat keputusan
menpora ke PTUN,mengirimi surat kepada FIFA dan lain sebagainya.
Mari kita lihat dampak satu persatu jika sanksi FIFA sampai
dijatuhkan,ditinjaui dari PSSI tentu PSSI sangat merugi karena dia hanya jadi
organisasi ompong,karena indonesia sudah disuspend mau tidak mau kalo ingin ada
kompetisi harus ada ijin dari negara,dan negara bisa memaksakan itu.Ditinjau
dari segi pemerintah, tentu snagat merugikan juga karena kita tidak bisa
berkompetisi diluar negeri karena dapat suspend dari FIFA,namun kompetisi bisa
berjalan di dalam negeri karena jika tidak berjalan pemain sepak bola mau makan
apa?terpaksa mau tidak mau harus menjalankan kompetisi intern selama masih
dijatuhi sanksi oleh FIFA keuntungan yang didapat dari menpora dalam hal ini
pemerintah bisa membuat timtransisi untuk membersihkan PSSI dari para mafia
bola dan membereskan organisasi ini agar menjadi lebih baik hingga sampai FIFA
mencabut kembali sanksinya.
Ditinjau dari bangsa indonesia selama ini
toh kita ikut kejuaraan apapun dibawah PSSI tidak perna juara alangkah lebih
baik kita terima sanksi ini untuk membersihkan dan memperbaiki organisasi ini
untuk masa depan yang lebih baik dan jauh dari kepentingan politik maupun kepentingan
pihak pihak tertentu ambil untung dari persepakbolaan di indonesia,sekarang
kembali kepada bangsa indonesia mau menerima sanksi FIFA ini apa tidak kita
kembalikan kepada diri kita masing-masing.
No comments:
Post a Comment