MALAIKAT CINTA
penulis : dokter raka narzies
Namaku
Rendy,aku sekarang masih kecil seh umurku baru 13 tahun.Kecil banget Ya? Gpp
deh,emang cerita dibuat begini kok.Aku sekarang masih duduk di bangku SMP kelas
1.Aku memiliki tubuh yang kecil dan badan yang kurus.Rambutku pendek berwarna
hitam,wajahku sendiri manis.Pertama kali aku sekolah kami menjalani yang
namanya penataran P4.Disana diajarin tentang Pancasila,pelajaran baris berbaris
dan lain-lain.Disitu aku mengalami yang namanya jatuh cinta untuk pertama kalinya.Aku
ga tau apa ini disebut cinta monyet apa ga aku juga tidak mengerti.Aku tertarik
dengan seorang cewek yang setelah 1 minggu baru aku ketahui kalo dia bernama
Devi.Anaknya tinggi,dia memiliki tubuh yang lebih tinggi daripada aku.Rambutnya
sedikit agak bergelombang.Panjang rambutnya sedikit melewati bahunya.
Perasaanku pertama kali memandang
dirinya yaitu aku merasa sangat tertarik dengan dia.Dia aku anggap sangat
cantik,sangat indah sangat mempesona.Aku menganggap dia itu wanita paling
cantik di dunia ini.Aku sendiri adalah seorang yang pendiam.Semua perasaan
hatiku hanya aku pendam saja tidak pernah aku utarakan.Aku hanya mencintai Devi
dari pandangan mata saja selebihnya tidak.Aku merasa perasaanku begitu mendalam
padanya,amat sangat mendalam.Namun aku tak kuasa mengungkapkan perasaan hatiku
ini.
Hari-hariku kini jika bertemu dengannya
aku merasa hatiku senang bahagia,aku tidak tau kenapa tapi ini otomatis tanpa
aku suruh,kalau seandainya dia jauh dariku misalnya aku sendirian di rumah
gitu,aku merasa sangat merindukannya walaupun aku merasa besok kan bisa bertemu
dengannya kembali.Kalau aku membaca buku selalu teringat wajahnya,kalau aku
melakukan apa aja selalu teringat dengan wajahnya.Wajah dan senyumannya begitu
melekat di dalam hatiku.Yang jadi kendala justru adalah diriku sendiri,aku
begitu pemalu aku pendiem,bener-bener seorang anak yang pendiam.Aku sendiri jarang
berbincang-bincang dengan teman cewek sekelas.Aku hanya berbicara dengan mereka
seperlunya saja.
Jadi boleh dibilang aku ini mencintai
dirinya dalam kebisuan dan kesendirian hatiku.Aku hanya menatapnya dengan
pandangan penuh perasaan cinta,entah dia tau atau tidak perasaanku aku tidak
tau,tapi yang jelas aku mencintainya dengan sepenuh hatiku.Kediamanku ini
berlangsung terus menerus selama berhari-hari,berminggu-minggu,bahkan sampai
berbulan-bulan.Yang memang membuatku GR adalah kalau setiap aku dekat dengan
cewek lain dia selalu menunjukkan bahwa dia itu cemburu padaku,dia tidak mau
aku berbicara dengan cewek lain walaupun dia tidak mengatakannya kepadaku
seh,tapi aku merasakannya seperti itu.Itu juga yang membuat hatiku
berbunga-bunga dan senang.Kelas satu ini kami memang berada dalam 1 kelas yaitu
kelas 1-2.Aku memiliki kehawatiran tersendiri ketika mau kenaikan kelas
dua.Akankah aku berpisah kelas dengannya?Dalam satu kelas aja aku dan dia
merasa susah sekali berkomunikasi apalagi jauh seperti ini bagaimana mungkin
aku bisa mengungkapkan isi hati dan perasaanku ini padanya.
Ternyata setelah kenaikan kelas 2
terbukti sudah apa yang aku hawatirkan terjadi.Kami terpisah kelas.Dia berada
di kelas 2-7 sedangkan aku 2-6.Walaupun jaraknya cuma sebatas tembok tapi
bagiku itu jurang pemisah karena memang aku ini amat sangat kuper lugu dan
tidak tau apa-apa soal cewek.Suatu hari teman sekelasku memberi nomer telpon
rumahnya.Aku mencoba telpon rumahnya.Silahkan baca percakapanku dengannya
dibawah ini :
“Alo Devinya ada?”tanyaku pelan
dengan nada-nada agak grogi.
“Iya saya sendiri dengan
sapa?”tanyanya.
“Ini aku Rendy,kabarmu gimana
Dev?”
“Baik,kok “
“Ya udah Dev gitu aja
ya,makasih,”ujarku lalu aku tutup telpon rumahku.
Liat bagaimana aku berkomunikasi
dengan dia?Singkat sekali bukan?Memang begitulah kenyataannya.Sebenarnya
setelah pindah ke kelas 2 aku ketahui ada cowok yang dekat ama Devi dan
berusaha mendapatkan hatinya.Cowok itu teman sekelasku sendiri, namanya Erwin
anaknya item jelek.Aku berpikir masih cakepan aku ketimbang dia.Tapi dari segi
kepribadian Erwin memang menarik dan supel.Sedangkan aku anaknya manis, tapi
kuper n pendiam plus takut ama cewek.
Aku juga mengira kalau temanku yang lain
bernama Alex berpacaran dengan Devi.Aku liat Alex dan Devi sangat akrab mereka
sering saling berkejar-kejaran didepanku.Aku sendiri sedikit emosi menahan tasa
cemburu melihatnya.Tapi memang gimana lagi aku ga bisa apa-apa.Ternyata setelah
lama aku tau Erwin maupun Alex tidak berpacaran dengan Devi.Walaupun pisah
kelas Devi kadang sering main ke kelasku.Pernah suatu hari dia duduk di kursi
yang memang ada di depan kelasku.Aku memberanikan diri untuk duduk
disampingnya.Walaupun hanya duduk dekat saja bukan main rasanya indah
banget.Aku malu mengucapkan kata-kata,badanku ini seperti tersihir melihat
pesona yang dia pancarkan.
Aku mencoba menyapanya
pelan,”Aloo Devi”
“Alo juga Rendy,”jawabnya dengan
senyum.
Ya romantikaku cuma sekedar itu
saja.Untuk memuaskan dahaga cintaku kepada dirinya aku sering mendengar
lagu-lagu cinta slow rock Malaysia.Dengan begitu perasaanku bahagia bisa
membayangkan dirinya ada disisiku.Lagu-lagu Malaysianya sendiri begitu syahdu
menyentuh jiwaku.Sewaktu aku di kelas 2 aku dekat ama seorang cewek.Dia itu
anaknya pinter banget,namanya Karindia Dina Karamai.Anaknya manis rambutnya
agak-agak kriting.Dia anak paling pintar sendiri di kelas.Tentu saja saingannya
adalah aku,karena aku juga pintar hehehe.Dia sendiri teman yang cukup dekat
dengan Devi walaupun tidak sedekat Evy sahabat kentalnya.Kebiasaanku duduk di
bangku depan dia persis membuatnya jatuh hati padaku,padahal sejak kelas satu
kami sekelas tapi memang jarang ada komunikasi.Namun sejak aku duduk di
depannya membuat komunikasi kami jadi lebih intens.Akhirnya aku naik ke kelas
tiga.Aku dan Devi tetap terpisah kelasnya namun aku masih jadi satu kelas
dengan Karindia.Kelas 3 aku mencoba untuk pindah kursi tidak di depannya lagi,
Hal ini membuatnya sedih,aku tau ini
dari temannya akrab yang bernama Leny.Dia bilang kalau Karindia itu ada
perasaan suka ama aku.Aku juga suka pada Karindia namun hanya sebatas teman.Aku
anggap ini sebagai rasa sayang bukan cinta.Kalau rasa cinta aku merasa cintaku
ini hanya untuk Devi seorang.Disini aku juga mau jelasin beda rasa cinta dengan
sayang.Kalau sayang kita bisa memilih sapa saja yang mau kita sayangi tapi
kalau cinta datangnya tiba-tiba tidak tau apakah dia lebih tua atau lebih
muda,lebih kaya atau lebih miskin daripada kita.Sewaktu Karindia ulang tahun
aku beri dia kado ulang tahun.Aku liat dia cukup senang dan cukup
berbahagia.Aku juga memberikan kado ulang taun buat Devi.Kalo Karindia aku beri
hadiah ulang tahun berupa boneka lucu tapi kalau Devi lainlah.Dia aku beri kado
ulang tahun berupa cincin emas 1 gram yang harganya kurang lebih seratus
ribu.Tapi cincin itu walaupun kecil aku bilang sangat indah,karena dia
berbentuk jantung hati.
Cincin itu sengaja aku masukan ke dalam
amplop berwarna biru.Kali ini aku mulai bertekat untuk menyatakan cintaku
padanya.Saat ini juga dia harus mengetahui perasaanku yang selama dua tahun ini
aku pendam saja.
Devi sayang,lewat surat ini aku ingin mengatakan
padamu bahwa sejak pertama kali bertemu di kelas 1 dulu hatiku begitu tertarik
pada dirimu.Ketahuilah Devi sejak aku menatap wajahmu,wajahmu selalu
terbayang-bayang dalam pelupuk mataku,aku sering memikirkan dirimu siang
malam.Kalau kamu jauh dari diriku aku merasa sangat rindu,merindukan
kahadiranmu.Kalau kamu dekat dengan diriku hatiku senang dan bahagia.Ketahuilah
Devi aku ini sangat mencintaimu,aku tulus mencintaimu dari lubuk hatiku yang
paling dalam,Lewat surat ini aku ingin mengetahui apakah kamu mau menerima
cintaku atau tidak?Kalau seandainya kamu mau menerima cintaku kamu warnai
jantung hati ini dengan spidol merah,namun kalau seandainya kamu menolaknya
coret saja jantung hati itu.Aku tunggu jawabanmu Devi sayang.
Aku sengaja menitipkan surat itu pada
Muhamad Yordan temanku sekelas.Aku sendiri tidak berani menyerahkannya.Aku
malu,aku ini cowok pemalu suka minder.Surat itu sengaja aku berikan bersama
dengan kaset yang isinya lagu-lagu cinta Malaysia.Aku sengaja agar waktu dia
membaca surat itu otomatis isi surat itu bisa menembus lubuk
hatinya.Setelah menunggu lama kurang
lebih 1 minggu akhirnya aku menerima balasan surat darinya.Aku buka pelan-pelan
surat itu dan ternyata gambar jantung
hati yang aku gambar pada surat itu dicoretnya.Hatiku benar-benar luluh
lantak,bagaimana tidak orang yang aku cintai orang yang aku rindukan
menolakku.Dia bilang kalau dia sudah punya kekasih.Hatiku benar-benar remuk
redam waktu itu.Aku sempat menangis berhari-hari.Dulu waktu kelas dua aku
pernah menggambar wajahnya.Gambar wajah dia yang aku gambar pakai tanganku
sendiri aku sobek-sobek dan aku bakar di atas api.Rasa cintaku padanya rasanya
sangat mendalam sekali.Berhari-hari,berbulan-bulan bahkan berminggu aku terus
mengingatnya dan tidak mampu melupakan dirinya.Aku merasa diriku ini disakiti
olehnya walaupun aku tidak tau apakah dia menyakitiku apa tidak,karena kami
memang belum pernah berpacaran.
Aku akhirnya diterima di SMA negeri,dia
juag diterima di SMA negeri tapi aku tidak tau kondisinya gimana.Aku
benar-benar putus komunikasi dengan dirinya secara total.Kenangan-kenangan
indah bersama dirinya aku coba untuk
menghilangkannya namun aku tidak mampu.Aku begitu rindu aku begitu mencintainya
setulus hatiku.Kelas dua SMA pun aku tetap belum mampu melupakannya.Hatiku benar-benar
untuk dirinya mirip dengan lirik lagunya Acha yang berjudul sampai menutup
mata,apakah aku akan mencintainya sampai diriku menutup mata?Aku sekarang
lagi mendengarkan lirik lagu sampai menutup mata
:
Embun dipagi buta
Menebarkan bau basah
Detik demi detikku itu
Kini saat ku pergi
O Tuhan kucinta dia
Berikanlah aku hidup
Takkan kusakiti dia
Hukum aku bila terjadi
Aku tak mudah
Untuk mencintai
Aku tak mudah mengaku kucinta
Aku tak mudah untuk mengatakan
Aku jatuh cinta
Senandungmu hanya untuk cinta
Tirakatku hanya untuk engkau
Tiada dosa sumpah kucinta
Sampai kumenutup mata.
Aku ingin tau kondisinya dia
bagaimana,aku ingin tau bagaimana dirinya sekarang semakin cantik atau semakin
jelek.Aku antara dua kebimbangan kalau aku melupakannya maka lebih baik tidak
bertemu dia seterusnya kalau sampai bertemu dia lagi bisa mempengaruhi perasaan
dan jiwaku.Tapi kalau tidak bertemu dia aku merasa rindu pada dirinya.Suatu
hari aku pernah membeli sebuah buku tentang psikologi,disana ada pertanyaan yang
menarik yang cukup menggelitik hatiku.Disana ditulis :
Kalo seandainya kamu bertemu dengan seorang malaikat dan
diberikan satu permintaan maka apa yang kamu minta?
Pertanyaan
diatas sangat menggelitik hati dan perasaan jiwaku.Walaupun aku sudah kelas 3
SMU banyak cewek lalu lalang di depan mataku namun tidak merubah perasaan
cintaku pada si Devi ini.Aku memberi kesimpulan pada pertanyaan kecil namun
bermakna itu dengan jawaban seperti ini :
Kalau seandainya aku bertemu dengan seorang malaikat
dan diberikan satu permintaan maka aku
akan meminta bertemu lagi dengan kekasihku yang sangat aku cintai semasa aku
masih SMP.
Nah jawabanku cukup simpel kan ?Mungkin pembaca punya harapan dan
keinginannya masing-masing itu tidak masalah.Tapi yang menjadi inti harapanku
adalah itu.Tapi aku berpikir lagi apakah itu mungkin?Itu tahayul itu
halusinasiku di siang bolong.
O ya pembaca lupakan soal itu,aku belom
menceritakan pada pembaca kalau sebenarnya aku ini disamping pendiam aku ini
orangnya juga rajin sholat,baik sholat wajib mau sunah aku kerjakan semuanya.Heheheh
pamer dikit ga papa ya?Aku juga rajin membaca Alqur an sampai qatam
berkali-kali aku ga nyombong loh.Aku juga sangat berbakti pada orang tua.Namun
aku mengalami pengalaman yang sangat unik.Nah pengalamanku ini mau aku bagikan
ke pembaca semuanya.Suatu hari aku dengan duduk bertafakkur di bulan Ramadhon
menanti datangnya malam Lailatul Qodar.Aku wiridan memuji nama Allah ribuan kali.Bahkan sampai air
mataku berlinangan membasahi sajadahku.Pada saat itu aku merasa tubuhku jadi
ringan dan bahkan sangat ringan.Aku seolah-olah jadi Aladin yang terbang dengan
sajadahnya.Aku pada waktu itu berzikir di dalam kamar.Tiba-tiba waktu itu
muncul sinar putih yang sangat terang dan tebal sekali.Sinar itu membuat mataku
pedih sekali.Aku sampai memejamkan mata karena silaunya.
Lalu muncul di sekelilingku seperti
taman indah dengan bermacam-macam bunga yang indah dipandang oleh mata.Taman
itu begitu sedap dipandang mata.Bau bunga itu juga sangat harum sekali.Waktu
itu datang sosok berwarna putih terbang dari atas langit mendekat ke diriku.Aku
pandangi dia berwujud seorang laki-laki dengan wajah yang amat sangat
tampan.Kurang lebih dia berwajah seperti bule tapi dia berwujud tidak seperti
manusia karena belum pernah aku melihat manusia seperti dia.Dia mendekatiku,aku
liat dia mempunyai dua sayap berwarna putih dipunggungnya.Kulit makhluk itu
berwarna amat sangat terang waktu dia mendekati diriku aku merasakan adanya bau
harum kasturi.Baunya benar-benar wangi menusuk hidung dan mengalahkan wangi
bunga yang ada ditaman ini pikirku.Makhluk itu tersenyum padaku dia membuka
kedua tanganya lebar-lebar.
“Hai anak manusia,”ujarnya.
“Ada apa pak?”tanyaku.
“Jangan panggil aku pak,panggil
aku malaikat,”jelasnya.
“Ada apa malaikat?”
“Aku datang kesini diutus oleh
Tuhan mu,”
“Diutus oleh tuhanku?”aku
terheran.
Dia mengangguk.
“Tolong dijelaskan saya tidak
mengerti malaikat!”
“Saya tau kamu sejak kecil rajin
sholat,rajin membaca Alquran rajin bersedekah dan sering berbuat baik,atas
kebaikan mu didunia ini kamu aku berikan satu permintaan untuk
dikabulkan,”ucapnya.
Wah wah kok ini jadi mirip
pertanyaan di buku psikologi yang dulu pernah aku baca.Aku berpikir lama
akhirnya aku menjawab.
“Aku ingin kembali di kehidupanku
semasa aku SMP apa bisa Malaikat?”tanyaku.
“Permintaanmu terkabulkan hai
manusia”
“Ah apa benar Malaikat?”
“Iya manusia,kamu ingin kembali
sebagai dirimu sendiri atau orang lain?”
Aku bingung menjawabnya aku
kembali jadi diriku sendiri atau orang lain ya??.Lama aku memikirkannyaAkhirnya
aku menjawab aku ingin jadi diriku sendiri sebagai anak SMP dengan nama Rendy
dan bukan sebagai orang lain.
“Baiklah permintaanmu terkabulkan
manusia,tapi ingat ketika dirimu dan dirinya menjadi satu maka dirimu akan
berpisah dengan dirinya,ingat perpisahan adalah menjadi satu sedangkan bersatu
adalah perpisahan buatmu hai manusia,”ujar sang malaikat.Dia mulai mengepakkan
sayapnya kembali,dan terbang jauh di atas awan lalu menghilang.
Aku bingung dengan ucapannya yang
terakhir apa yang dia maksudku.Tiba-tiba hari yang terang menjadi gelap dan
gelap,lalu aku terbangun.Aku kaget setengah mati aku seperti bermimpi bertemu
malaikat.Sekarang aku berada di dalam kelas ku yang dulu.Aku kembali ke
kehidupanku semasa SMP.O Tuhan apakah aku ini sedang bermimpi?Di mana aku
sekarang apa ini nyata.Ini jelas nyata,ini kelas waktu aku pertama kali masuk
penataran P4.Disebelahku duduk temanku laki-laki yang bernama Budi.
“Bud apa ini nyata?”
“Nyata apanya?Eh kamu kok tau
namaku?Kita kan
belom kenalan?”
“Iya sory maap,aku tau namamu
tadi kan ada
di nomer absen,”ujarku beralasan.
“Kamu tadi tidur ya?”
“Iya neh mimpi buruk,coba kamu cubit tanganku keras-keras”
Dia mencubit tanganku
keras-keras.
“Adouu!!”teriaku kesakitan
Sekarang aku yakin ini bukan mimpi.Aku
melihat kebelakanganku aku hampir tidak bisa berkata apa-apa didepanku sekarang
ada sosok wanita yang aku cintai.Dia adalah Deviku.Kamu keliatan manis sekali
Devi.Aku sempat terbengong tapi tetap aku beranikan diriku untuk mendekatinya.
“Hai,apa boleh kita kenalan?”
“Iya,boleh namamu sapa?”
“Namaku Rendy kamu sapa?”tanyaku
Rendy sambil mengulurkan tanganku.
“Aku Devi,”jawabnya.
Aku tau kamu Devi,pikirku dan aku
tersenyum saja.Aku tatapi terus matanya.Ini didepanku adalah sosok wanita yang
aku inginkan.Sosok wanita yang aku dambakan.Aku ingin menyentuh dirimu.Aku
ingin memelukmu.Diriku yang sekarang bukanlah diriku yang dulu yang
penakut,minder pemalu,pendiam.
“Dev,nanti istirahat kita ke
kantin yuk,kamu mau kan ?”tanyaku,
“Iya boleh deh”
Akhirnya kami berdua makan
bersama dikantin.Aku sengaja yang membayar semua makanannya.Dulu waktu SMP aku
sering belikan dia kue makanan kecil namun tidak berkata apa-apa.Hanya sekedar
makanan yang aku berikan.
“Dev,kamu udah punya cowok apa
belom?”
“Aku belom punya emang kenapa
seh?”
“Ga papa kok cuma nanya aja”
“Dev,aku boleh minta nomer
telponmu kan ?”tanyaku.
“Iya boleh catet ya”
Akhirnya aku catet nomer telponnya.
“Kamu sendiri ada nomer telpon
rumah ga?”tanya dia.
“Aku ga ada,ntar aku aja yang
nelpon rumahmu boleh ya Dev?”
“Iya deh”
Setelah diberi nomer telponya
sorenya aku langsung menelpon rumahnya.Aku begitu gembira,aku begitu senang.Aku
bisa mengungkapkan rasa hatiku perasaan jiwaku sekarang,Aku tidak mau terpenjara
seperti dulu lagi.
“Dev kamu itu anaknya gimana
sih?”tanyaku di telpon.
“Gimana apanya?”tanya dia.
“Kamu anaknya sombong ga?”tanyaku
lagi.
“Ga lah Ren”
Aku dan dia akhirnya akrab saling
bercerita tentang segala macam hal.Aku berinisiatif mencoba berbicara ngalor
ngidul karena memang aku lebih berani daripada aku yang dulu.Pembaca percaya
ga,aku ini nelpon rumah Devi tiap hari loh.Suaranya aku pengen denger terus
suaranya yang merdu itu.Bikin gue kesengsem aja.
“Dev aku minta alamat rumahmu
boleh ga?”
“Iya boleh emang mau ngapain?”
“Aku pengen main-main kesana”
“Ini catet alamatku”
Aku akhirnya mencatat alamat
rumahnya.Memang rumahnya benar-benar jauh.Dia tinggal di komplex TNI AL,karena
bapaknya adalah seorang TNI AL.Disana aku dikenalkan sama Mama dan Papanya.Aku
jadi akrab dengan kedua orang tuanya.Aku sendiri yang berusaha mengakrabkan
dengan mereka berdua.Walaupun mereka keluarga kaya raya tetapi mereka berdua
sangat baik.Pernah suatu hari aku bawa kotak kecil yang isinya kodok,kecil yang
bisa melompat.Aku suruh dia buka kotak itu waktu dia buka ternyata kodok itu
melompat dibahu kananya.Dia berteriak
“Ihhh kodok!!!”sambil
mengibas-ngibaskan bahunya.
Dia takut lalu memeluk
tubuhku.Waktu tubuhnya terpeluk olehku jiwaku dan jiwanya seperti saling
menyatu dan menjadi satu di dalam diri kami berdua.Aku merasa benar-benar amat
bahagia.Dia mengejar-ngejar diriku dan berusaha mencubit pinggangku.
“Kamu jahat nakal,”ujarnya dengan
mencubit pinggang kananku,rasanya sakit namun nikmat gitu hahahahaha.Aku merasa
hari-hariku ini semakin indah saja.
“Dev kamu mau ga hari Minggu aku
ajak jalan-jalan?”tanyaku sewaktu aku telpon rumahnya.
“Mau jalan kemana sih Ren?”
“Ke taman kota ya enak Minggu pagi buat jalan-jalan”
“Iya deh mau,tapi naik apa?”
“Naik motor lah”
“Tapi kamu kan masih kecil Ren?”
“Ah ga papa aku bisa kok”
Sebenarnya aku baru bisa naik motor itu
kelas 1 SMA sebelumnya aku belom bisa apalagi kelas 1 SMP.Namun kali ini
walaupun tubuhku anak SMP kelas 1 namun aku bisa mengendarai motorku seperti
orang dewasalah.Setelah sampai disana,kami saling bermain-main.Aku liat ada
bunga berwarna kuning nah indah dan berbau harum.Aku petik bunga itu lalu aku
letakkan di telinga kanannya.Dia hanya
menunduk malu,muka dia benar-benar amat cantik apalagi waktu dia tersenyum malu
bumi rasanya mau runtuh.Aku sering menggoda dia waktu di taman aku goda dia,dia
mengejar aku sayangnya dia terpeleset dan dengkulnya terkena batu dan agak
sakit kalo buat berjalan,akhirnya aku putuskan untuk menggendong dia.Waktu itu
hari mulai mendung dan hujan turun dengan deras.Dia peluk aku dengan erat dari
belakang.Dia peluk kedua leherku,waktu itu memang tubuhnya masih kecil,begitu
juga aku tapi tenagaku ini punyanya orang dewasa.Walaupun hujan mengguyur
dengan deras aku tetap berjalan dengan langkah tegap untuk membawanya ke sepeda
motorku.
Pembaca bisa membayangkan betapa
bahagianya hati dan jiwaku,perasaanku tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata
sekarang.Semenjak peristiwa itu aku sering mengajaknya jalan-jalan waktu malam
Minggu,seolah-olah dia itu adalah milikku seorang dan dunia ini hanya milik
kami berdua.Hari yang ditunggu telah tiba sudah 6 bulan aku dan dia menjalani
ini semua tanpa status yang jelas.Akhirnya tepat pada tanggal 19 Januari dia
berulang tahun.Aku memberinya sebuah kado cincin emas dengan bentuk jantung
hati diatasnya mirip yang aku berikan dulu dan aku juga memberikannya suratku
secara langsung,Aku tidak mau memakai perantara lagi,aku ingin dia tau
perasaanku secara langsung.Aku menunggu jawaban dari dirinya.
“Bagaimana Dev,”tanyaku.Kali ini
aku sengaja membawanya ke sebuah tempat romantis diterangi satu lilin kecil.Aku
pegang tangannya dengan tangan kananku.Dia tertunduk malu.Dia masih belum
berucap apa-apa.
“Gimana Dev apa kamu mau menerima
cintaku?”
Dia mengangguk kecil.Oh bukan
main betapa hatiku sangat berbahagia.Aku membuka surat balasan darinya dan
ternyata isinya jantung hati itu dia warnai dengan spidol merah.Aku berdiri
berlari berputar-putar dan teriak-teriak kerasaku beritau pada seluruh dunia
bahwa dia mau menerimaku.Dia akhirnya jadi milikku.Dia jadi milikku seorang.Aku
langsung memeluk tubuhnya,Dia juga memeluk tubuhku.Strum itu seperi
menjalar,rasa cinta kami berdua saling tersalurkan.Akhirnya kami makin dekat
saling berbagi saling mengisi.Ini membuat prestasi belajarku kian melejit
bahkan nilai di sekolah 8 semua dan 2 dapet 9 ini semua berkat adanya
dirinya.Diri orang yang aku puja dan aku cintai setulus hati.
Hubungan kami berdua mendapat cobaan.Di sekolah
Devi meminta bertemu di kantin.Kali ini sepertinya dia serius.
“Dev apa apa?Kenapa kamu serius
sekali sayang?”
“Gini Ren,ini ada masalah
penting”
“Masalah apa?”
“Masalah ini berkaitan dengan
hubunganmu dengan aku”
“Emang ada apa Dev?”
“Papa menjodohkan aku dengan
seorang taruna TNI AL”
“Apa??”
“”Iya Ren,orangnya sudah datang
ke rumah bersama Papanya,Papa anak itu adalah teman Papaku Ren,”jelas Dev
dengan mata sembab berair.
“Kamu mau dijodohkan dengan
lelaki itu?”
“Aku tidak mau Ren,aku cinta
kamu”
“Aku juga cinta kamu Dev”
Devi langsung aku peluk dan dia
menangis terus di dalam pelukanku.Aku akhirnya memutuskan datang kerumah
Devi,kali ini papa Devi sikapnya padaku berubah.
“Nak Rendy,Devi akan bertunangan
dengan anak teman saya,jadi saya harap nak Rendy tidak mengganggu hubungan Devi
dengan calon suaminya,”jelas Papa Devi.
“Tapi apa Om
tidak tanya ke Devi dulu bagaimana perasaan Devi apa dia suka pada lelaki
ini,”aku berkata begitu sambil menunjuk diri lelaki yang dijodohkan dengan
Devi.Aku lihat dia ganteng gagah benar-benar seorang prajurit.Sedangkan aku
anak kecil bisa apa?Aku ini anak kelas 1 SMP.
“Nak Rendy jangan kurang ngajar
sebaiknya nak Rendy pulang sekarang juga!”usir Papa Devi.Aku tinggalkan rumah
Devi dengan hati dongkol.Aku meminta Devi bertemu kembali di tempat romantis
dimana kami berdua pertama kali jadian.
“Dev aku mencintaimu,”ucapku
dengan mata sedih sembab berair.
“Aku juga Ren,”aku liat dia juga
begitu dia menangis lagi aku peluk dia kembali.
Aku berusaha menenangkan hatinya
dengan membelai rambutnya dengan lembut.
“Dev apa aku boleh mencium
bibirmu sayang?”tanyaku.
Dia mengangguk,aku cium bibirnya
rasanya indah bukan main sejuta rasanya.Namun tiba-tiba aku jadi melayang
mundur menjauh darinya.Dia hanya diam namun makin lama makin menjauh.Aku
ulurkan tanganku aku panggil namanya dengan keras.
“Devi aku sayang kamu jangan tinggalkan
aku,sayang!!!”teriakku.
“Aku juga sayang kamu mas,jangan
pergi,”
Tiba-tiba semua jadi terang
benderang,ada cahaya putih berkilauan aku seperti mendengar ada suara yang
mengatakan
Kamu akan bersama dia sampai kamu bersatu dengan dirinya,
Aku ingat itu adalah ucapan
malaikat bersayap,aku tersadar aku kembali ke dalam kamarku dengan memakai
kopiah sarung dan memegang tasbih.Aku kembali ke kehidupanku yang nyata.Aku
akhirnya sadar sampai aku bersatu dengannya aku akan berpisah dari dirinya.Aku
ingat ucapan Malaikat padaku bersatu itu ternyata adalah ciuman pertamaku
yang aku berikan padanya.Aku kembali menangis,Devi dimana kau sayang?Aku sangat
merindukanmu kembalilah padaku.
No comments:
Post a Comment