penulis : dokter raka narzies
“Hari ini aku mau memberikan kejutan untuk
kekasihku yang kucintai.Aku tau kalo sekarang adalah hari ulang tahunnya yang
ke-18,aku ingin memberikan kado ini untuknya.Semoga dia bahagia dengan
pemberian kadoku ini,”Gumam Sinta dalam hati.Setelah sampai di depan kos
Boby,Sinta langsung memarkirkan sepeda motornya dan bergegas masuk ke dalam,dia
sempat bertemu beberapa teman Boby namun dia meminta teman Boby untuk diam
jangan memberitahu Boby karena dia hendak memberikan surprise untuk kekasihnya
itu.
Kamar Boby tampak tertutup dari
luar tiba-tiba tanpa permisi Sinta langsung membuka pintu kamar Boby.Sinta
langsung terkejut dari dia lihat Boby sedang duduk di lantai tanpa kaos hanya
memakai celana abu-abu SMU sambil hendak menyuntikkan sesuatu ke lengannya.Melihat
itu Sinta hanya terbengong beberapa saat.Dia tidak sanggup berkata apa-apa.Boby
dengan wajah pucat melihat wajah santi juga dengan mimik kaget dan terkejut
setengah mati.Sinta yang awalnya hendak menyerahkan kado untuk pacarnya itu
langsung beranjak keluar dari kamar.Dengan hati hancur dia tinggalkan si Boby
sendirian di dalam kamar.
Boby sendiri tidak mampu mengejar Sinta
karena dia sudah kehilangan tenaganya.Boby hanya bisa merebahkan tubuhnya
dengan pandangan kosong dan tubuh yang lunglai.Sejak saat itu Sinta sudah
bertekat untuk memutuskan hubungan mereka berdua.
Keesokan harinya di sekolah Boby menghampiri Sinta dan berusaha
menjelaskan apa yang telah terjadi kemaren.
“Sinta maapin gue ya!”pinta Boby
“Ga ada yang perlu dimaafin,pokoknya
kita putus!”jawab Sinta dengan nada emosional.
“Sinta tolong dengerin gue,gue
khilaf Sinta gue janji ga akan melakukan ini lagi Sinta gue janji,plis jangan
tinggalin aku Sinta,aku mohon,”jelas Boby dengan memegang bahu Sinta.Sinta
terdiam sejenak,matanya tampak sembab berair menahan semua luka di hatinya.
“Pokoknya aku minta putus Bob,gue
ga bisa pacaran dengan pecandu narkoba,bisa hancur masa depan gue kalo nikah sama
pecandu narkoba,aku minta kamu untuk tinggalin aku,sudah selesai sudah hubungan
kita berdua,”terang Sinta dengan nada sedih.
Boby hanya bisa terdiam dia
berusaha untuk mengendalikan emosinya walopun sempat dia pukul dinding tembok
dengan kepalan tangannya sampai sedikit berdarah tangannya.Boby lalu kembali ke
tempat duduknya dengan hati yang remuk redam.
Sejak saat itu mereka berdua telah
putus.Dibilang resmi putus juga tidak,karena Sinta sendiri tidak memungkiri
kalo hatinya masih mencintai Boby.Tetapi dia minta putus dengan Boby mungkin
hanya ingin Boby sadar agar dia lepas dari narkoba untuk selamanya.Boby sendiri
tidak menyerah untuk meminta hubungan mereka berdua kembali seperti dulu
kala.Jadi dia mencoba dan mencoba untuk mendekati Sinta kembali.
“Sinta gue mohon kamu mau kembali
padaku!gue ga bisa hidup tanpa elo Sin,plis elo itu jiwaku,separuh nyawaku
hilang bila elo pergi ninggalin gue,”jelas Boby kepada Sinta dengan nada yang
serius.
“Gue ga percaya ama lo Bob,gue ga
bisa pacaran ama pecandu narkoba,apa kata orang kalo tau gue punya cowo pecandu kayak
elo,”jelas Sinta dengan terisak.
“Baiklah Sin,apapun akan gue
lakuin agar elo mau kembali jadi kekasih gue,”ucap Boby.
Mendengar penjelasan Boby Sinta
berpikir sejenak,hatinya mulai tampak agak melunak”Baiklah Bob,gue bakal kasih
lo kesempatan sekali lagi,kalo lo sanggup ga makek lagi,gue mau balikan sama
elo,apa lo bisa ?”tantang Sinta.
Mendengar tantangan Sinta Boby
sedikit terharu,dia langsung memeluk tubuh Sinta.
“Terima kasih Sin,u mau balikan
lagi jadi cew gue,apapun akan gue lakuin asal u jadi milik gue lagi Sin,gue
janji’janji Boby.
Tanpa sadar melelehlah air mata
Sinta dan membasahi pipinya yang putih dan lembut.
Hari demi hari telah berlalu,Boby
berusaha menepati janjinya,namun suatu saat
Boby mengalami sakau,di
genggamannya ada jarum suntik yang tinggal disuntikan saja,namun Boby berusaha
untuk tidak melakukannya,namun Boby harus mengalami siksaan fisik dalam
tubuhnya yang teramat sangat dan membutuhkan obat itu untuk disuntikan ke dalam
tubuhnya.Boby menggelepar-lepar kesakitan dan berteriak kesakitan teman Boby yang
mengetahui Boby sakau langsung menelpon Sinta.
“Halo ini Sinta ya?”Tanya temen
fredo teman Boby kepada Sinta.
“Ini ini dengan sapa ya?”Tanya
Sinta dengan nada heran.
“Sin gue temannya Boby,saya harap
lo segera datang ke kosnya Boby sekarang penting banget,kondisi Boby
gawat!!”jelas Fredo dengan nada tinggi.
Blum sempat tanya lagi telpon
sudah ditutup oleh Fredo.Sinta jadi panik akhirnya dia memutuskan untuk segera
berangkat ke kosnya Boby.
Sesampai di kosnya Boby,Sinta segera bergegas
masuk ke dalam kamar Boby.Dia lihat Boby sedang tiduran dengan badan yang
kejang dan mata agak sedikit melotot.
“Boby elo kenapa sayang?”Tanya
Sinta dengan sedikit jongkok di sebelah Boby.
“Boby sekarang lagi sakau
Sin,jadi kondisi seperti dia,dia berusaha ga makek lagi jadi tubuhnya nagih
jadi kesakitan seperti ini,”jelas Fredo sahabat Boby.
“Ini semua salahku ya Bob?Maafin
aku ya bob?”ujar Sinta sambil menangis dan mengusap air mata.
Boby menjawab.”ga sin,bukan salah
lo,aku sayang kamu Sinta,aku cinta km”
Boby memeluk Sinta dan juga
sebaliknya.
“Sudah suntikan aja sayang kalo
itu bisa mengurangi rasa sakitmu,”jelas Sinta dengan terisak-isak walopun
hatinya berat untuk menyuruh melakukan hal itu.
“Aku berusaha berhenti demi kamu
Sintaku,”jawab Boby dengan terbata-bata.
“Sudahlah suntikan sayang,gue ga
mau liat lo kesakitan seperti ini,gue
janji terima lo,gue percaya lo ada keinginan untuk berhenti jadi pecandu,gue
yakin lo cowok baik,gue juga yakin cintamu tulus ke gue,”terang Sinta.
Mendengar penjelasan Sinta Boby
jadi terharu akhirnya dia mau menyuntikan obat itu untuk mengurangi rasa sakit
yang amat saat dia alami saat itu.
Saat itu juga Sinta membawa Boby ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan
lebih lanjut.Semua biaya ditanggung oleh papa Sinta yang kaya raya.Saat itu
Sinta belum mengaku kalo Boby adalah pacarnya tetapi mengaku teman sekelasnya
yang lagi sakau dan butuh bantuan untuk berobat.
Setelah mendapat terapi dari
rumah sakit kondisi Boby agak membaik.
“Sinta sayang terima kasih atas
semua pertolonganmu,tanpa elo gue mungkin sudah tidak ada hari ini,”ucap Boby
dengan menggenggam telapak tangan Sinta dengan penuh perasaan cinta.
“Sudahlah sayangku,jangan pakek
narkoba lagi ya?janji ya,hidup dengan normal jangan pakek-pakek gitu lagi,bisa kan lo?”pinta Sinta.
“Iya sayang”
“Sayang besok jalan-jalan yuk?mau
ga?”Tanya Sinta
“Iya kemana sayang?”Tanya Boby
“Kita cari tempat roamntis
aja,gimana kalo ke pantai aja gimana?”
“OK”jawab Boby.
Keesokan harinya mereka pergi ke
pantai untuk melihat laut dan memadu kasih.
“Betapa sejuknya udara laut ini
ya sayang?”Tanya Sinta. Sambil menempelkan kepalanya di bahu Boby.Sinta sendiri
berusaha manja kepada Boby.
“Iya sayang sejuk sekali”jawab
Boby
Tiba-tiba Boby terbatuk beberapa
kali,dan sewaktu terbatuk ada darah yang kluar ditelapak tangannya dan itu dia
liat ada ditelapak tangannya.
Boby terkejut setengah mati.Dia
berusaha menyembunyikan darah itu dari Sinta namun Sinta penasaran dan berusaha
melihatnya.Setelah dia lihat ada darah di telapak tangan boby dia langsung
tersentak kaget.
“Ada darah sayang di telapak tangan lo!’ujar
Sinta dengan terkejut.
“Elo sakit apa se?:”Tanya sinta
lagi.
“Gue tidak tau Sin,baru kali ini
gue batuk darah kayak gini,”
“Ya nanti malam gue bawa ke rumah
sakit biar diperiksa dokter u sakit apa”
Boby hanya terdiam saja.
Malamnya boby dan Sinta berangkat
ke rumah sakit.Disana Sinta menjelaskan semua sakit yang dialami boby,lalu
dokter meminta riaknya Boby dan Boby
juga diambil darahnya untuk diperiksa.Dokter bilang hasilnya satu minggu kemudia
baru diketahui Boby sakit apa.
Setelah satu minggu kemudian
mereka berdua pergi lagi ke rumah sakit tersebut dan alangkah terkejutnya
setelah dokter memberitau mereka berdua bahwa Boby menderita penyakit Tbc dan
HIV AIDS.Mereka berdua langsung syok.Sinta dan Boby keduanya terdiam mematung
memikirkan ini semua.
Setelah pulang dari rumah sakit Sinta
langsung hendak masuk ke dalam kamarnya.Namun sebelum masuk ke dalam kamar papa
Sinta memanggil Sinta untuk bicara di ruang tamu
“Sinta apa benar km berpacaran
dengan cowok yang namanya Boby?”Tanya papa Sinta dengan geram.
Sinta hanya bisa terdiam dia masih
bingung memikirkan kondisi oby
ketambahan lagi papa nya tau kalo dia berpcaran dengan Boby.
“Ga pa,Boby hanya teman aja teman
dekat,”jawab Sinta dengan nada mengelak.
“Kamu jangan boongin papa
Sinta,papa sudah tau semuanya karena papa telah mengutus orang untuk menyelidiki
kamu dekat dengan sapa saja,”jelas papa dengan nada keras.Sinta hanya menunduk
lalu dia menjawab jujur karena sudah terdesak.
“Ya pa Sinta pacaran dengan
Boby,”jawab Sinta dengan grogi.Papa Sinta langsung pitam dan langsung
menggebrak meja.
“Pokoknya papa tidak setuju kamu
pacaran dengan cowok yang namanya Boby itu titik!!”teriak papa Sinta.
Sinta makin menunduk ,”Tapi Sinta
cinta sama Boby pa,”
“Tidak ada cinta cintaan,mana
bisa anakku pacaran dengan pecandu narkoba dari keluarga yang tidak
jelas,pokoknya tidak boleh!!”
Sinta langsung lari menuju ke
kamarnya dikuncinya kamarnya dari dalam dan dihempaskan tubuhnya diatas kasur
dia menangis terisak-isak.Waktu itu mama Sinta berusaha menenangkan Papa Sinta
yang sedang dilanda emosi.
Awalnya Sinta berusaha
menuruti keinginan papanya untuk tidak dekat dengan Boby.Dia berusaha
menghindari Boby,dia menolak untuk diajak berbicara oleh Boby selama beberapa
hari.Boby meminta penjelasan berkali-kali kenapa dia berubah sikap seperti ini
apakah karena sakitnya itu hingga dia berubah sikap.
“Sinta kenapa sikap lo berubah
gini sama gue?”Tanya Boby.
Awalnya Sinta menolak menjelaskan
akhirnya dia mau juga menjelaskan
alasannya.
“Maafin aku Bob,hubungan kita
benar-benar tidak direstui oleh bokap gue,gue ga bisa pacaran ama elo”jelas
Sinta.
“O gitu ya Sin,Gue ngerti,gue
emang anak orang ga punya,apalagi gue menderita sakit kotor begini gue ga
pantas dapetin elo,maapin gue ya sin,makasih lo udah sudi menemani gue selama
ini,”terang Boby kepada Sinta sambil meninggalkan Sinta dengan langkah gontai.
Sinta tidak menjawab tetapi dari
tatapan matanya dia tidak ikhlas,dia tidak rela dengan ini semua namun mulutnya
terkunci tidak mampu berkata apa-apa.
Setelah putus dengan Boby hari
demi hari dilalui Sinta dengan perasaan sepi,dia tidak bisa membohongi hati
kecilnya.Dia sangat mencintai boby dia yakin seyakin-yakinnya cintanya tulus
untuk Boby.Suatu hari Fredo teman boby menelpon Sinta memberitahukan kalo Boby
masuk rumah sakit karena diare yang tidak berhenti-henti.Waktu diberi tahu seperti
itu Sinta mulai panik lagi,dia ingin sekali bertemu Boby,dia tidak mau
kehilangan Boby.Cintanya begitu besar dan tidak bisa dicegah lagi.
Waktu hendak pergi Papa Sinta
melarang keras
“Kamu mau kemana Sinta?”Tanya
papa Sinta.
“Sinta mau menjenguk Boby pa,Boby
masuk rumah sakit,”jelas Sinta.
“Tidak boleh,pokoknya kamu tidak
boleh pergi!”perintah Papa Sinta .
“Tidak pa,pokoknya Sinta harus
kesana kalo papa melarang Sinta pergi sinta bakalan nusukin pisau ini ke perut
sinta,”jawab Sinta dengan menempelkan ujung pisau dapur ke perutnya.Sinta
mengancam akan bunuh diri bila dilarang menjenguk Boby.
“Jangan gila kamu sinta,ok ok kamu
boleh pergi tapi taruh pisaumu dulu!”pinta papa Sinta dengan nada suara yang
mulai melunak.
Sinta langsung bergegas pergi
menemui cowok yang dicintainya itu.Setelah bertemu Boby Sinta langsung memeluk
tubuh Boby yang mengurus.Tubuh Boby tampak kurus kering dan tubuhnya tampak
lemah.
“Boby maafin Sinta ya,Sinta sudah
mutusin kamu,Sinta minta maaf,Sinta sayang banget ama elo boby!!”jelas Sinta
dengan berurai air mata.
“Iya Sinta,Gue udah maafin lo gue
juga merasa ga pantas berpacaran ama elo anak orang kaya,apalagi lo tau kondisi
gue sakit berat seperti ini,apa elo ga jijik apa gue sin?”Tanya Boby ingin tau.
“Gue ga peduli elo sakit apa
Bob,gue cinta elo,gue pengen selamanya ama elo,“ucap Sinta.
“Sinta jangan begitu sayang,gue
cinta elo,gue sayang elo tapi gue ga mau elo tertular penyakit ini,kalo elo
tertular penyakit ini gue berdosa ama elo Sinta.”jelas Boby dengan mengusap air
mata yang ada di pipi Sinta.
Mendengar penjelasan Boby sinta
mengangguk tanda setuju.
“Kata dokter umur gue ga akan
panjang Sinta,namun gue senang banget bisa merasakan cinta seprti ini"
Mereka berpelukan dan menangis
sesenggukan.
Semua yang melihat mereka pasti
terharu sedih waktu itu ada suster yang datang menghampiri mereka berdua dengan membawa makan
untuk Boby.
“Sini sus,biar gue suapin
pasennya”pinta Sinta
Lalu Sinta menyuapi Boby secara
perlahan-lahan.Disuapinya Boby dengan penuh perasaan cinta.
Sewaktu menyuapi itu pandangan
mereka berdua menyatu.Air mata Sinta berlinangan
“Makan ya Bob,makan sesuap dua
suap biar badanmu ada gizi yang masuk ya”pinta Sinta.
Boby mengangguk pelan.
“Aku yakin cinta kita berdua
tulus sebenarnya gue ada permintaan terakhir sebelum gue pergi Sin,”terang boby
kepada Sinta.
“Apa itu Bob”Tanya Sinta dengan
nada heran.
“Maukah kamu menikah denganku,”
Tanpa pikir panjang sinta
menjawab,”iya aku mau Bob”.
“Aku pengen kita menikah tanpa
harus melakukan hubungan badan karena gue tidak mau lo tertular penyakit kotor
ini Sin?”ucap Boby.
Sinta menganggukkan kepala.
Sita lalu pulang kerumahnya.Dia
memohon kepada papanya dengan amat sangat sampai merengek-rengek dan menangis
bersimpuh di depan papanya.Awalnya papanya menolak keras namun setelah papanya
pergi ke rumah sakit dan melihat tubuh Boby dan melihat ketulusan cinta mereka
berdua akhirnya papanya tidak tega sehingga setuju menikahkan mereka berdua,setelah
Boby mengucapkan ijab Kabul dan sudah dinyatakan syah akhirnya Boby berpulang
ke Yang Maha Kuasa untuk selama-lamanya
No comments:
Post a Comment