Kisah jesika cukup menarik diulas lebih
dalam,benarkah Jesika yang membunuh Mirna,ini pertanyaan yang sangat ditunggu-tunggu
oleh masyarakat Indonesia,bagai sinetron streaming yang tiap kali tayang selalu
ribuan mata masyarakat menyaksikan persidangan kasus ini.Disini saya menulis
dan merangkai kisah kematian Mirna dalam posisi netral tidak memihak siapapun.Kisah
ini dimulai saat jesika yang sedang liburan di Indonesia,kebetulan Jesika sudah
berubah kewarganegaraan menjadi warga Negara Australia.Saat liburan disini
Jesika teringat teman lamanya yaitu Mirna dan Hani.
Jesika mentraktir
mereka berdua untuk ngobrol sambil minum di kafe Olivier.Jesika terlebih dahulu
datang dan memesan 1 es kopi Vietnam dan 2 minuman cocktail.Kebetulan Mirna
ingin minum es kopi Vietnam.Es kopi Vietnam sendiri bukan kopi yang berasal
dari Vietnam,kopinya tetap kopi Indonesia namun disajikan dengan cara orang Vietnam
menyajikan kopi,karena diberi es nama dijuluki sebagai es kopi Vietnam.Setelah
minum kopi tersebut Mirna langsung kejang-kejang dan jatuh kolaps.Oleh pegawai Olivier
Mirna dibawa ke klinik terdekat.Namun sewaktu sampai di klinik tersebut Mirna
sudah dalam keadaan meninggal atau istilah medisnya disebut sebagai DOA(death
on arrival).
Beberapa hari kemudian
kasus ini diselidiki oleh pihak kepolisian.Dan beberapa hari setelah
penyelidakan itu Mirna dinyatakan secara resmi oleh polisi bahwa Mirna
keracunan sianida.Sampailah kita pada persidangan.Persidangan kasus Jesika ini
dimulai dengan mendatangkan saksi-saksi yaitu pegawai kafe Olivier.Satu persatu
pegawai Olivier menjelaskan kronologi kejadian dari awal mula Jesika
datang.Dari cerita para saksi pegawai Olivier bisa saya simpulkan kisahnya
sebagai berikut.
Jesika waktu itu datang
sendirian ke kafe Olivier,disana dia memesan 1 es kopi Vietnam dan 2 minuman cocktail.Waktu
itu Jesika sempat minta difoto oleh pegawai kafe Olivier,dan melihat-melihat
tempat duduk.Kemudian dia membayar bill melunasi semua tagihan sebelum kopi
tersebut dibuatkan,lalu dia pamit untuk beli oleh-oleh sebelum temannya yaitu Hany
dan Mirna datang.Dari sudut penuntut umum,datangnya jesika yang sendirian ini
cukup mencurigakan,karena sewaktu dia datang dia seolah-olah melihat lihat CCTV
yang ada di kafe tersebut,dan Jesika dianggap secara sengaja memilih tempat
duduk yang jauh dari jangkauan cctv.
Setelah Jesika kembali
dari membeli oleh-oleh,dia membawa 3 pappebag,dan papperbag itu ditaruh diatas
meja tempat dia duduk,menurut sudut pandang penuntut umum,Jesika dengan sengaja
menaruh 3 papperbeg diatas meja dengan tujuan agar menghalangi pandangan CCTV
sewaktu dia memasukkan sesuatu di dalam gelas,namun menurut sudut pandang
pengacara Jesika,Jesika datang langsung menaruh papper beg itu tanpa mengatur
susunan papper begnya,Jadi menurut otto
hasibuan Jesika hanya menaruh papper beg itu tanpa mengatur susunan papper beg.
Dari semua saksi pegawai kafe Olivier
ditanya oleh pengacara Jesika yaitu otto hasibuan,bahwa apakah mereka melihat
Jesika memasukkan sesuatu ke dalam gelas es kopi Vietnam,mereka semua menjawab
tidak melihat itu.Menurut devi salah satu pegawai kafe Olivier mengatakan bahwa
Jesika yang dengan sengaja membayar bill tagihan kopi itu juga agak
ganjil,selama ini customer Olivier tidak perna melunasi bill sebelum mereka
menghabiskan minumannya.
Satu persatu secara rinci
pegawai kafe Olivier disuruh menjelaskan kronologi penyajian kopi,mulai urut
dari pertama hingga kopi disajikan kepada tamu,ada teko berisi air panas,ada
kopi dalam gelas ,ada juga es batu,semua secara urut disuruh menjelaskan baik
yang mengantarkan kopi,maupun yang menyajikan kopi atau barista satu persatu
ditanya,sewaktu menyajikan,memang kopi udah ada dimeja dengan sedotan yang
masih tertutup oleh tissue penutup sedotan.Menurut pegawai kopi Olivier,sedotan
dan gelas yang ada di meja berubah letak posisinya.
Pegawai Olivier menjelaskan bahwa
kopi sebelum teman jesika datang warnanya masih seperti kopi biasa,namun
setelah kedua teman Jesika datang menurut para saksi melihat kopi telah berubah
warna menjadi seperti jamu kunyit.Menurut kesaksian Hani waktu setelah jesika
minum dia juga sempat mencicipi kopi tersebut rasanya memang tidak enak,pegawai
Olivier ada yang mencici setetes kepala nya langsung pusing,di lidah seperti
panas dan tidak layak untuk diminum.Barang bukti berupa air panas dari teko
hilang dan sedotan yang dipakai untuk minum oleh mirna juga hilang dan ini sangat
disesalkan oleh hakim.
Saksi dari pihak penuntut umum
selanjutnya yaitu saksi ahli,saksi ahli ini semua berasal dari pihak
kepolisian.Para saksi ahli hanya mengambil sampel cairan lambung dan kopi yang
disajikan.Dari pemeriksaan saksi ahli JPU atau jaksa penuntut umum,mereka
dengan sangat yakin bahwa kematian Mirna disebabkan oleh keracunan sianida,dia
berpegang pada hasil positif sianida di lambung dengan kadar 0,2,pemeriksaan di
hati empedu dan urine tidak ditemukan sianida,dan darah Mirna tidak dilakukan
pemeriksaan sianida.
Sewaktu ditanya kenapa di hati negatif
karena sianida bisa menguap,jadi hasilnya bisa negatif,dan waktu pemeriksaan
dilakukan setelah 4 hari kematianMirna,jadi bisa terjadi penguapan sianida dan
menghilang dari tubuh mirna,itu keterangan saksi ahli dari pihak JPU.Selain itu
ditemukan korosi pada dinding lambung mirna,yang bisa disebabkan oleh 2 zat
korosif,yaitu kalo tidak basa kuat ya asam kuat,contohnya basa kuat salah
satunya adalah sianida ini.Yang bisa menaikkan pH lambung sehingga lambung jadi
korosi.
Kemudian dilanjutkan oleh
saksi ahli IT,pihak pengacara otto hasibuan berkeberatan karena yang dipakai
oleh ahli IT menerangkan bukan dari barang bukti asli,hanya dari pemindahan
barang bukti asli kemudian dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk membesarkan
gambar.Dari gambar itu terlihat jelas bahwa Jesika menggaruk-garuk kakinya,oleh
pihak JPU disimpulkan itu karena ada zat sianida yang mengenai celana
Jesika,dan Jesika juga memerintahkan pembantunya untuk membuang celana
itu.Menurut pembelaan oto hasibuan celana itu benar dibuang karena sewaktu
kejadian menolong Mirna celana itu sobek.Sayangnya pembantu Jesika yang disuruh
datang sebagai saksi tidak hadir dipersidangan.
Dari CCTV terlihat bahwa
Jesika menggerak-gerakkan gelas,jadi terbukti bahwa Jesika memang yang
memindahkan gelas,jesika menjawab supaya lebih dekat posisinya pada tempat
duduk mirna dan hany,namun tidak terlihat secara jelas dan pasti Jesika
memasukkan sesuatu dalam gelas tersebut.Dua poin penting dari kesaksian ahli IT
jesika memindahkan gelas dan Jesika menggaruk-garuk kakinya.Dan Jesika terlihat
tidak berbuat apa apa sewaktu Mirna kolaps namun terakhir terlihat Jesika
berusaha menolong mengangkat Mirna.
Saksi ahli dari pihak JPU
menyatakan jika Jesika meilihat kepribadian depresi,jika dia tidak ada orang
tempat dia mencurahkan isi hatinya dia cenderung bunuh diri atau mencelakakan
orang lain.Dikatakan bahwa Jesika adalah pecinta sesame jenis namun tidak
dilakukan pemeriksaan secara rnci tentang ada atau tidaknya kelainan orientasi sex
pada diri Jesika,sedangkan Jesika sendiri menurut keterangan pengacaranya
memiliki pacar seorang bule di Australia.Keterangan bahwa Jesika minta cium
mirna nanti jika bertemu ternyata diminta oleh otto hasibuan ada di BAP halaman
berapa pihak JPU tidak bias menunjukkan,dan oleh hakim jika tidak ada di BAP
maka keterangan itu dianggap tidak ada dan mengada-ada.
Selanjutnya yang bikin heboh dan mengejutkan
karena ini bisa merubah pemikiran para hakim,saksi ahli dari pihak Jesika yaitu
dokter surya djaya dan prof ong beng beng,secara jelas dan tegas mengatakan
bahwa Mirna meninggal bukan karena keracunan Sianida,lalu dia ditanya oleh
hakim mirna meninggal karena apa?saksi ahli menjawab tidak bisa ditentukan,kenapa
tidak bisa ditentukan sebab kematian Mirna?karena tidak dilakukan otopsi secara
menyeluruh.
Otopsi menyeluruh itu antara lain yaitu
1.pemeriksaan luar(ada tanda-tanda
kekerasan ditubuh mirna atau tdk?)
2.pemeriksaan dalam(otopsi)
3.pemeriksaan
toksikologi(pemeriksaan racun)
Pihak saksi ahli dari JPU tidak bisa
menyatakan sebab kematian seseorang hanya karena satu item pemeriksaan saja
yaitu pemeriksaan toksikologi,seorang ahli forensik dalam menentukan sebab
kematian seseorang harus melakukan 3 prosedur diatas,karena mati mendadak
seperti kasus mirna ini bisa disebabkan oleh :
1.serangan jantung
2.epilepsi yang menyumbat saluran
nafas
3.sumbatan saluran nafas oleh
benda asing atau tersedak
Ketiganya bias menyebabkan kematian
seketika,jadi ahli harus memastikan jika Mirna tidak mati oleh sebab lain searngan
jantung atau tersedak misalnya, caranya yaitu dilakukan pemeriksaan dalam
dicari disaluran nafas atas ada benda asing yang menyumbat atau tidak?atau
dilakukan pemeriksaan arteri coroner ada tanda infark jantung pada jantung atau
ada thrombus di ateri koronernya atau tidak,jika semua negatif baru bisa beralih
ke sebab racun,sampel harus diperiksa semua,yaitu lambung,hati,urine dan
darah,di lambung ditemukan sianida namun kadarnya tidak signifikan yaitu 0,2 di
hati dan empedu serta urine negatif dan darah tidak dilakukan pemeriksaan,tentu
saja hasil pemeriksaan toksikologi seperti ini kurang valid dijadikan dasar
untuk menentukan sebab kematian seseorang,jika saksi ahli jesika mampu
meyakinkan majelis hakim tentang ini,Jesika bisa bebas demi hukum
Jika dirunut kejadian diatas,apa salahnya
jesika mentraktir temannya minum kopi dan dia yang membayar semuanya,jesika
melihat kondisi kafe olivier karena baru pertama kali datang kesana,tidak ada
bukti jika Jesika perna ke kafe Olivier sebelumnya,menaruh papperbeg diatas
meja tidak membuktikan apapun,mau ditaruh dimana aja itu terserah dia yang
punya tas ,kalo dianggap menutupi cctv tentu itu asumsi,jesika terlihat
menggaruk-garuk kaki karena terkena sianida itu adalah asumsi tidak ada bukti
fisik celana tersebut ,karena celannya juga sudah dibuang,reaksi panik seseorang
bisa berwujud menggaruk-garuk tangan dan kaki,menggaruk itu tidak membuktikan
apapun bahwa Jesika meracuni Mirna,tidak ada seorang pun yang melihat bahwa
Mirna memasukkan sesuatu dalam gelas es kopi Vietnam,bahkan dalam CCTV tidak
terlihat Jesika memasukkan sesuatu dalam es kopi Vietnam.
No comments:
Post a Comment