Kisah
ini diawali dengan seorang anak laki-laki yang mendapatkan buah durian salak
dengan ukuran cukup besar dan buahnya manis.Sewaktu mencoba buah salak tersebut
dia teringat kiainya yang bernama ustad Salam.Lalu dia memutuskan untuk mendatangi
ustad Salam.Sesampai di rumah ustad Salam,si Ahmad nama anak itu mengetuk pintu
rumah ustad Salam.
“Assalamualaikum Ustad!”seru
Ahmad sambil mengetuk pintu
“Waalaikum salah wr wb,”jawab
seorang wanita yang dikenal sebagai istri ustad Salam.
“Pak ustad ada Bu?”tanya Ahmad.
“O ada nak,silahkan masuk saya
panggilkan Abi sebentar.”ujar istri ustad Salam seraya mempersilahkan si Ahmad
masuk ke dalam ruang tamu.
Tak berapa lama kemudian ustad
Salam datang menghampiri Ahmad.
“Assalamualaikum ustad,”ujar si
Ahmad sambil mencium punggung telapak tangan ustad Salam.
“Waalaikum salam nak
Ahmad,silahkan duduk,”jawab sang ustad.
“Iya kasih pak ustad.”jawab
Ahmad.
“Ngomong-ngomonh kesini ada perlu
apa nak Ahmad?”tanya ustad Salam
“Begini ustad saya kesini
kebetulan bawa buah salak banyak,sekalian mampir silaturahmi saya bawakan buah
salak ini untuk Ustad,”jelas Ahkad kepada ustad Salam.
“Ola nah ga usah repot-repot
gitu,”jawab sang Ustad.
“Gapapa pak ustad ini ikhlas dari
saya,”jawab si Ahmad.
“OOO begitu ya Nak,tunggu
sebentar ya nak,”jawab sang ustad lalu beliau masuk ke dalam untuk menemui
istrinya.
“Umi kesini bentar!”ujar ustad
Salam
Tak lama kemudian istri ustad
Salam datang menghampirinya.
“Ada apa Abi memanggil saya?”
“ Gini umi,disini kita punya apa?”tanya
abi kepada umi.
“Kayaknya ga ada apa-apa disini
apa,kecuali ada kambing seekor pembelian tentangga jauh.
“O begitu bawa kesini tu kambing
umi!”perintah ustad Salam.
“Untuk apa abi?”tanya istri ustad
Salam
“Ini mau saya berikan kepada
Ahmad,”jawab ustad Salam.
“O begitu ya Abi,kalo gitu saya
ambilkan dulu,”
Setelah kambing diambil lalu oleh
ustad Salam dibawa ker uang tamu.
Melihat ustad Salam bawa kambing
1 ekor Ahmad jadi bingung lalu bertanya,”Pak ustad bawa kambing buat apa?”
“Begini Ahmad,kamu udah baik
datang ke rumah ustad bawain buah salah,Pak ustad berterima kasih kepadamu,pak
ustad ga punya apa-apa untuk diberikan ke kamu ada kambing seekor ini silahkan
bawa pulang!”jelas pak ustad Salam kepada Ahmad.
“O begitu pak ustad,kalo begitu
saya terima pemberiannya,”sebenarnya dengan agak sungkan Ahmad menerima
pemberian ustad Salam ini,setelah itu Ahmad permisi pulang untuk kembali
kerumahnya.Dalam perjalanan menuju rumah ternyata Ahmad bertemu temannya yang
bernama Lahab.
“Kamu dari mana ahmad ,kok bawa
kambing?”tanya Lahab
“habis dari rumah pak ustad
Salam,”jawab Ahmad.
“lho itu kambing milik sapa?”tanya
Lahab.
“Ini kambing ceritanya diberikan
oleh pak ustad,sewaktu saya datang kesana silahturahmi saya datang membawa buah
salak,eh saya pulang malah dberi seekor kambing,”terang Ahmad.
“O begitu ya,”jawab Lahab,sambil
otak liciknya berpikir,ehm kalo beri buah salak aja dapat seekor kambing
apalagi kalo aku datang bawa buah durian bisa-bisa diberi sapi hihihi,”gumam
Lahab dalam hatinya.Lalu Lahab memutuskan datang ke rumah pak ustad Salam
dengan membawa buah durian gede-gede dan manis pula.
“Asalaimualaikum Ustad,”Lahab
mengucapkan salam kepda ustad Salam yang kebetulan duduk di ruang tamu.
“O Lahab ,silahkan duduk!”perintah
ustad Salam.
“Makasih pak ustad,”jawab Lahab.
“Ada apa gerangan datang kemari
Lahab?”tanya ustad Lahab.
“Begini ustad saya datang kesini
silahturahmi sambil bawa oleh-oleh buah durian gede-gede dan manis lagi,”jelas
Lahab kepada ustad Salam.
“O begitu,sebentar ya.”jawab
ustad Salam lalu masuk ke dalam rumah untuk menemui istrinya.
Dalam hati Lahab udah gembira
banget dia merasa jangan-jangan oleh pak ustad dia diberi seekor sapi nich.
“Umi,buah salak yang diberikan
oleh ahmad mana?”tanya ustad Salam kepada istrinya.
“Ini abi,”jawab istri ustad Salam
sambil memberikan buah salak itu kepada suaminya.
“Ini Lahab ada buah salak buat
kamu,”ujar ustad Salam sambil memberikan buah itu kepada Lahab,muka Lahab
langsung berubah menjadi kecut,dia pikir dia bisa dapat yang lebih gede karena
udah memberikan buah salak kepada ustad Salam.Lalu Lahab permisi pulang sambil
membawa buah salak itu dengan perasaan dongkol.