Penulis : dokter raka narzies
Benarkah Anas Urbaningrum
tumbal partai demokrat?Tentu saja jawabannya tidak.Kenapa bisa begitu?Ada
beberapa alasan yang hendak saya uraikan disini.Awal mula kisah di partai
demokrat ini dimulai dengan berkuasanya Anas Urbaningrum sebagai ketua umum
partai Demokrat.Basis pemilih anas sangatlah kuat di akar rumput partai
demokrat itu sendiri.Pada saat itu ada 3 kandidat yang maju sebagai calon ketua
umum partai,yaitu Anas Urbaningrum,Marzuki Alie,dan Andi Malarangeng.
Dari ketiga kandidat
tersebut ada 1 calon yang sangat didukung oleh keluarga SBY atau para pendiri
partai demokrat atau disebut golongan tua,sedangkan pendukung Anas adalah
golongan muda.Pada saat di kongres di Bandung,Anas Urbaningrum melakukan money
politik atau politik uang yaitu dengan membagi-bagikan duit kepada pemilih agar
memenangkan dia sebagai ketua umum partai Demokrat dan dengan cara ini berhasillah
dia naik tahta bahkan sebelum diadakan pemilihanpun Anas Urbaningrum sudah
sangat yakin dia bakalan menang.
Bahkan calon yang diusung oleh kubu SBY kalah
total bahkan masuk dua besar pun tidak.Yang berkompetisi di putaran kedua
justru Marzuki alie dan Anas Urbaningrum.Setelah menang Anas Urbaningrum mulai
mengumpulkan pendukung-pendukungnya dengan memberi jabatan strategis di partai
Demokrat.Untuk mengurangi persepsi publik tentang adanya perpcahan di partai
demokrat Anas mensiasatinya dengan mengangkat Ibas putra SBY sebagai sekjen partai
Demokrat walaupun pada saat pemilihan ketua umum partai,Ibas jelas-jelas
mendukung Andy Malarangeng sebagai ketum partai demokrat.
Walopun kubu SBY kalah
telak tetapi SBY tetap tidak menunjukkan sikap permusuhan dan anti terhadap
Anas Urbaningrum.Prahara partai Demokrat dimulai ketika adanya kasus yang dimulai
oleh ditetapkannya Nazarudin sebagai
tersangka kasus korupsi.Saat itu nazarudin tidak sempat ditangkap bahkan dia keburu
melarikan diri ke luar negeri.Di luar negeri Nazarudin mulai berkicau dia
membuka semua satu persatu kebobrokan partai Demokrat ini,mulai dengan
terlibatnya Andi Malarangeng,Angelina Sondakh,dan bahkan sasaran tembak utama Nazrudin
adalah Anas Urbaningrum itu sendiri.Karena Nazarudin merasa sakit hati karena
dia merasa hanya dirinyalah yang dijadikan tumbal partai ini dan dia tidak mau
itu terjadi dia mau semua yang terlibat ditangkap satu persatu.
Mulai dari
ditetapkannya Angelina Sondakh dengan kasus suap dengan tersangka Mindorosalina
Manulang dengan kata sandi apel malang apel washington,lalu ditetapkannya Andi Malarangeng
dan yang terakhir yang bikin heboh yaitu ditetapkannya Anas Urbaningrum sebagai
tersangka dalam kasus suap mobil harier yang diberikan nazarudin kepada Anas Urbaningrum.Pada
saat itu berita ini yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat.Selama masa
menunggu ditetapkannya Anas sebagai tersangka,partai Demokrat benar-benar terlihat
terpecah belah,ada kubu yang mendukung Anas dan ada pula yang menentang Anas,kubu
yang mendukung salah satunya ada Gede Pasek,salah satu kubu yang menentang Anas
yaitu Ruhut Sitompul dan ini membuat partai Demokrat ibarat kapal pecah yang
hampir karam.
Kedua kubu ini saling
serang satu sama lain di televisi swasta nasional.Terlibatnya nama-nama
pembesar partai Demokrat yang terlibat kasus korupsi memperburuk citra partai Demokrat
itu sendiri,bahkan banyak pihak yang memaksa Anas untuk mundur tetapi itu tidak
bisa dilakukan bila ketum tidak mempunyai kesalahan berat.Karena mekanisme
partai untuk melengserkan ketum satu-satunya jalan yaitu dengan diadakannya KLB(Konggres
Luar Biasa) untuk memilih ketum baru dan itu tidak bisa dilakukan selama ketum
tidak memliki kesalahan apapun.Dan ini membuat partai Demokrat makin limbung,citranya
semakin buruk sehingga elektabilitas partai menurun sampai di bawah 10% bahkan SBY
pun tidak mampu berbuat apa-apa untuk bisa menaikkan citra partai ini.Salah
satu langka positif yang ditempuh SBYuntuk memperbaiki citra partai yaitu
dengan penandatanganan komitmen untuk mundur apabila sudah ditetapkan sebagai
tersangka dalam kasus korupsi.Namun ini dianggap Anas sebagai tindakan politik untuk
menyingkirkan diriinya
Saat ini banyak yang
mendukung Anas Urbaningrum,kenapa mereka getol mendukung anas begitu rupa?itu
dikarenakan loyalis Anas berharap mendapatkan jabatan sebagai bupati,walikota
gubernur di daerah-daerah,karena wewenang untuk menetapkan calon kepala daerah
yang berkuasa menandatangani suratnya adalah ketum partai.Sehingga loyalias anas
mati-matian mendukung Anas Urbaningrum
seperti tridianta pendukung fanatik Anas dari cilacap.Dengan berharap jadi
penguasa daerah tentu saja.
Masyarakat indonesia
mendapatkan kejutan setelah bocornya sprindik ditetapkannya Anas sebagai tersangka
korupsi gratifkasi mobil Harier.Hal ini menimbulkan kegaduhan karena masyarakat
bingung apakah sprindik itu asli atau palsu kalo asli kok bisa dokumen negara
sepenting itu bisa bocor.Akhirnya polemik ini berakhir dengan ditetapkannya
Anas Urbaningrum sebagai tersangka kasus gratifikasi atau suap.Hal ini
mengagetkan banyak pihak karena masyarakat antara ragu dan tidak Anas terlibat
kasus korupsi atau tidak namun mayoritas masyarakat menganggap yang diucapkan
nazarudin adalah benar.Bahkan berkat ucapan Nazarudinlah kasus hambalangn ini
bisa dibongkar satu persatu oleh KPK.
Setelah dinyatakan sebagai tersangka
Anas Urbaningrum lalu memberikan konfrensi pers dia bilang bahwa ini adalah
halaman pertama dari sebuah buku,masih ada halaman-halaman berikutnya yang akan
terjadi dimasa datang,apakah itu?Apakah Anas tau tentang terlibatnya anak
presiden SBY ibas pada kasus korupsi?ataukah anas hendak membongkar mega
skandal kasus Century?atau hanya sekedar gertak sambal saja?hanya Anas Urbaningrum
sendiri dan Tuhan sajalah yang tau,bahkan kita masyarakat awam menunggu jurus
silat apa lagi yang akan dikeluarkan oleh Anas Urbaningrum pasca dia ditetapkan
sebagai tersangka oleh KPK.
Hebatnya lagi pendukung-pendukung
Anas yang disebut loyalis Anas satu persatu mengundurkan diri berbalik mendukung
SBY,karena tanpa jabatan ketum Anas tidak mampu lagi menjadikan para loyalis
ini sebagai pejabat daerah alais hanya jadi macan omping,itulah kejamnya dunia
politik tidak ada kawan abadi juga tidak ada lawan abadi.Kembali ke topik utama
apakah benar Anas adalah tumbal dari partai demokrat?tentu saja jawabannya
tidak,bagaimanapun posisi Anas amat sangat kuat dia hanya bisa dilengserkan
oleh mekanisme partai yaitu dengan KLB dan klb itu sendiri harus menemukan kesalahan
fatal yang dilakukan Anas sehingga dia bisa dilengserkan dari jabatan ketum
partai jika tidak ditemukan tentu saja tidak bisa.
Tanda tangan komitmen partai yang
dikehendaki SBY ada manfaatnya karena ada komitmen dari partai ini untuk
menjadi partai yang bersih dan jujur dengan mundurnya anggota partai yang terlibat
kasus korupsi termasuk terlibatnya anas urbaningrum itu sendiri.Kalo saja anas
benar-benar bersih dengan caraapapun dia tidak akan lengser dari kursi ketum
partai.Karena dia memang jelas-jelas bersalah dalam kasus korupsi maka dia
harus menanggung semua resiko yang telah dia perbuat jadi bukan karena tindakan
politik SBY untuk menyingkirkan dia,karena saya merasa pribadi sby tidak
mungkin seperti itu.Sby memainkan politik yang santun dan tegas,bukan politik
menyingkirkan musuh politik dengan sadis dan kejam.
Kenapa kesimpulan ini
bisa diambil?bahkan kandidat yang didukung sby pun akhirnya juga ditetapkan
sebagai tersangka,yaitu Andi Malarangen jadi tidak ada kaitannya antara
perseteruan politik SBY dengan Anas itu sendiri jadi Anas harus menanggung
semua perbuatannya sendiri.Dan untuk partai demokrat pasca lengsernya anas
mampu mengurangi polemik partai ini.Anas ini ibarat sel aknker yang
mengegrogoti kesehatan tubuh partai setelah sel kanker dibuang tentu saja tubuh
partai mulai berangsur-angsur sehat,namun apakah partai Demokrat mampu bertahan
pasca ditinggalkan oleh sby karena 2014 sby tidak boleh mencalonkan dirinya
lagi sebagai capres?Saya rasa partai demokrat akan tersingkir dari 3 besar
partai,karena citra buruk yang di ciptakan oleh oknum-oknum didalamnya,apalagi
kebijakan partai yang mengijinkan kenaikan harga BBM akan membuat partai ini
jadi tenggelam,apakah itu benar-benar terjadi kita lihat aja nanti.
No comments:
Post a Comment